Follow Us

Rumah Itu Bagai Buku yang Tak Akan Selesai Dibaca, Desain Semaksimal Mungkin! Begini Inspirasinya

Saffa Fauziah Kamila - Jumat, 06 Desember 2019 | 18:00
Rumah Itu Bagai Buku yang Tak Akan Selesai Dibaca, Desain Semaksimal Mungkin! Begini Inspirasinya

IDEAonline- Karena tidak inagin kehilangan karakter di huniannya, pemilik rumah inimenata sendiri interiornya, disesuaikan pada gaya dan selera pribadinya.

Siapa yang tak ingin memiliki rumah dan perabot sebagus dan yang terlihat di toko furnitur ataupun buku desain interior? Dari sekadar penataannya hingga ke barang-barang yang ditampilkan, semua membuat mata dan hati tertarik untuk menerapkannya di hunian sendiri.

Namun, tidak semua yang bagus di toko dan buku pasti apik ketika dibawa ke rumah.

Semua kembali lagi pada selera dan karakteristik si pemilik itu sendiri.

Baca Juga: Sebelum Telat, Periksa Sekarang! Ini Jenis Kerusakan karena Rayap

“rumah itu kan seperti buku yang dibaca.

Kalau buku, kita membaca pola pikir penulisnya lewat tulisan.

Foto Adeline Krisanti Properti An doko Aribowo dan Sherly Novita, Cibubur, Jakarta Timur Arsitek Wijoyo Hendromartono

Kalau rumah, kita membaca karakter penghuninya lewat gayanya,” ungkap Sherly Novita, pemilik rumah.

Kurang lebih itulah yang mendasari Sherly ketika memutuskan untuk merancang sendiri penataan interior rumah miliknya.

Kerja keras dan usaha keras yang telah ia lakukan bersama suami ketika menabung untuk pembangunan rumah tersebut membuatnya berpikir, sayang sekali jika interiornya justru dibuat ala kadarnya saja.

Sebenarnya si arsitek yang merancang rumah ini, Wijoyo Hendromartono, sudah bersedia untuk mengerjakan penataan interiornya.

Namun agar lebih mengemat bujet, Sherly akhirnya memberanikan diri untuk menata interiornya sendiri.

Baca Juga: Inspirasi Kamar Tidur yang Gunakan Warna Cokelat dari Parket, Homey Banget!

Aspek estetika memang menjadi pertimbangan besar bagi Sherly dalam memilih desain serta bentuk furnitur pengisi rumah 2 lantai ini.

Foto Adeline Krisanti Properti An doko Aribowo dan Sherly Novita, Cibubur, Jakarta Timur Arsitek Wij
Semakin berkembangnya gaya dan desain tentu memberi pengaruh pada pemahamannya akan interior.

Namun karena tidak ingin kehilangan karakter di huniannya sendiri, Sherly kembali pada gaya yang cenderung etnik sesuai dengan seleranya.

“Ada banyak sentuhan bergaya indonesia, walaupun masih sedikit sedikit dan sekadar aksen.

Karena di balik itu, saya punya misi tersendiri untuk mengakrabkan rasa indonesia Furnitur multifungsi pada anak-anak sedari dini.

Saya ingin membawa suasana dan barang-barang khas Indonesia pada mereka,” jelas Sherly.

Baca Juga: Sediakan Minimal 1 M untuk Area Kering, Begini Trik Bangun Kolam Renang Wajib Tahu

Pentingnya aspek estetika tak membuat Sherly mengesampingkan aspek lain yang lebih penting baginya, yaitu kepraktisan.

Sherly punya beberapa furnitur multifungsi yang dapat memuat banyak barang namun tetap praktis.

“Saya tinggal di rumah ini hanya dengan suami dan anak-anak yang masih kecil.

Untuk urusan berbenah dan bersihbersih tentu saya yang mengerjakan, dan tidak bisa hanya mengandalkan asisten rumah tangga yang kadang ada dan kadang tidak ada.

Karena itu sebisa mungkin perabot di sini serba praktis, dari segi penggunaan hingga perawatan,” papar Sherly.

Baca Juga: Trik Ganti Suasana Hunian Tanpa Harus Mengecat Rumah, Gunakan Tegel!

Untuk soal penataan, sumber refrensi yang Sherly jadikan patokan terbilang unik.

Hobi fotografi yang ia tekuni beberapa tahun terakhir juga membawanya untuk mencoba memotret keindahan interior.

Dan dari sanalah Sherly belajar mengenai komposisi warna, bentuk, hingga tekstur.

“Setiap saya lihat ruangan, saya membayangkan bagaimana tampilannya bila di dalam frame? Apa komposisinya sudah pas, atau ada yang kurang dari penataannya? Saya bayangkan sayasedang memotretnya,” ungkap Sherly.

Baca Juga: Trik Mendesain Kamar Kostan nan Sempit, Samakan Warna Lantai dan Dinding!

Tentu cara ini tidak selalu langsung berhasil ketika diterapkan

Perlu beberapa waktu dan percobaan bagi Sherly untuk akhirnya memutuskan apakah sebuah furnitur sudah tampak serasi dengan ruangnya.

Namun, justru ini yang menjadi keseruan baginya dalam menata dari sudut pandang frame tersebut.

Artikel ini pernah tayang di majalah IDEA edisi 140

(*)

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest