Menurut Mama, kalau TV dan komputer ada di kamar, kami akan menjadi orang yang individual, tidak suka bersosialisasi,” bilang Astrid yang merupakan satusatunya anak perempuan dan bungsu dari 4 bersaudara.
Baca Juga: Inspirasi Kamar Tidur yang Gunakan Warna Cokelat dari Parket, Homey Banget!
Di rumah masa kecilnya juga tidak terdapat banyak perabotan, sehingga ia dan ketiga abangnya bisa berlarilarian di dalam rumah dengan leluasa.
Selain itu, “Kami tidak boleh mencoret dinding, kecuali di satu dinding saja.
Dinding itu jadi tempat kami berempat bebas mencoret apa saja.
Sampai akhirnya, ketika saya sudah duduk di kelas 3 SMP, saya sudah tidak suka mencoret dinding lagi.
Sudah waktunya buat dinding itu untuk dicat.
Baca Juga: Trik Cepat Bangun Rumah dengan Menghemat Biaya, Coba Sistem Dinding Drywall!
Sebelum dicat, saya sebagai `penguasa’ terakhir berpose dulu di depan dinding kesayangan,” jelas Astrid sambil tertawa mengenang kejadian lebih dari 10 tahun lalu itu.
Beberapa waktu setelah menikah, Astrid dan Aldi sebenarnya sudah memiliki rumah, tetapi belum selesai dibangun.
Sementara menunggu rumah itu kelar, mereka berdua tinggal di apartemen.
“Saya enggak betah.