Follow Us

Tips Ringkas Menyimpan Barang, Jawaban Pertanyaan Ini Jadi Panduan

Johanna Erly Widyartanti - Selasa, 17 Desember 2019 | 16:07
Lemari akan semakin penuh dengan hadirnya barang-barang baru.
IKEA.com

Lemari akan semakin penuh dengan hadirnya barang-barang baru.

IDEAOnline-Cerdas menyimpan barang adalah kunci dalam menjaga kerapian rumah.

Menyimpan barang, entah itu di lemari ataupun di gudang ada "aturan" yang tidak tertulis namun penting disepakati dan diikuti oleh setiap anggota keluarga.

Penyimpanan yang tak ditata dan dirawat secara benar, justru akan menjadi petaka, karena debu, lembap, barang yang menggunung, bisa merusak barang yang disimpan, pun jadi sumber penyakit.

Arsitek Prima Haris Nuryawan dan Winny Gunarti S. Kom membagi tips cara ringkas menyimpan barang, sebagai berikut.

Langkah awal yang benar untuk membuat gudang selalu rapi dan teratur adalah dengan selalu mengajukan pertanyaan pertama pada diri sendiri terlebih dulu,

“Mengapa saya harus menyimpan barang ini?”

Jika jawaban dari pertanyaan pertama ini, kamu sendiri tidak tahu, mengapa barang rongsokan tersebut masih teronggok di gudang, sudah saatnya barang tersebut disingkirkan.

Kalau perlu, buatlah kesepakatan bersama dengan keluarga di rumah, barang apa saja yang masih bisa disimpan dan mana yang sudah harus disingkirkan.

Baca Juga: Seni Menyimpan agar Engga Bikin Rumah Jadi Sempit, Ini Tipsnya!

Baca Juga: 3 Hal Penting Rapikan Lemari, Cara Sortir Baju agar Tak Menuh-menuhin

Barang yang datang sama dengan barang yang pergi akan membuat lemari tetap rapi.
reader digest

Barang yang datang sama dengan barang yang pergi akan membuat lemari tetap rapi.

Atau buatlah semacam batasan waktu, misalnya tumpukan koran harus sudah dijual setiap dua bulan, lalu tumpukan kardus sebaiknya tidak lebih dari tiga susun, dan batasan-batasan lainnya.

Tanpa langkah konsisten untuk berperilaku ringkas, maka gudang mu akan selalu terasa sesak, tidak pernah cukup luas, dan jauh dari rasa nyaman.

Barang Datang=Barang Pergi

Dalam prinsip Ringkas diterapkan, jumlah barang yang ”dilahirkan” sebaiknya hampir sama dengan jumlah barang yang dimusnahkan.

Artinya, jika kamu menambah barang yang disimpan, maka dianjurkan kamu juga membuang barang-barang yang sudah layak disingkirkan.

Bisa dibayangkan jika setiap bulan kamu menambah dua sampai tiga kotak kardus, sementara kamu tidak pernah membuang barang-barang yang sudah tidak terpakai.

Dalam dua sampai tiga tahun ke depan, gudang kamu akan bertambah sesak karena dipenuhi hampir seratus kotak kardus.

Baca Juga: Kaget dengan Fakta Ini? Daftar Jumlah Bakteri 19 Barang di Rumah

Baca Juga: Pakai Rumus 5-R untuk Simpan Barang, Filosofi Jepang agar Rumah Rapi

Barang milik siapa? Jika tak ada lagi yang merasa memiliki sebaiknya dibuang.
ideaonline

Barang milik siapa? Jika tak ada lagi yang merasa memiliki sebaiknya dibuang.

Milik Siapa?

Selanjutnya pertanyaan kedua yang harus diajukan adalah, “Barang milik siapakah yang disimpan tersebut?”

Jika jawabannya juga tidak jelas, alias ayah, ibu, termasuk anak-anak tidak tahu barang itu milik siapa, sudah pasti barang tersebut harus segera dibuang atau diloakkan.

Jangan ditunda lagi!

Baca Juga: Yuk Atur Setiap Barang agar Ruang Rapi, Ini Cara Mudah Memulainya!

Sampai Kapan?

Pertanyaan ketiga, ini cukup penting, yaitu sampai kapan barang tersebut akan berada dalam gudang.

Kalau jawabannya juga tidak jelas, segera buat keputusan bersama, sampai kapan barang itu harus disimpan dalam gudang.

Jika sampai pada waktu yang telah ditetapkan, barang-barang itu tetap tidak digunakan, ambillah sikap untuk menyingkirkan atau menjualnya.

Jenis barang seperti ini biasanya termasuk barang-barang yang sudah tidak berguna.

Baca Juga: Bikin Ruang Servis Jangan Sembarang, Apa Saja yang Mesti Ada?

Koleksi mana yang dipajang dan sampai kapan akan dipajang, harus ditentukan.
Dekorator & Properti Tuning Soebagjo

Koleksi mana yang dipajang dan sampai kapan akan dipajang, harus ditentukan.

Koleksi Mana yang Dipajang?

Bagaimana dengan tumpukan barang-barang koleksi milik pribadi atau keluarga yang belum bahkan tidak sempat dipajang?

Kamu sendiri sering tidak yakin, kapan barang-barang tersebut akan dipajang lagi atau tidak.

Barang-barang sejenis cinderamata biasanya dibeli saat mampir di toko, tanpa pernah terpikir sebelumnya akan dipajang di mana.

Bisa juga barang-barang koleksi itu pemberian teman dan kerabat.

Sebaiknya kamu membuat perlakuan dan kesepakatan yang sama, misalnya ada barang yang boleh disimpan secara khusus dan ada barang yang dipajang bergantian.

Sedangkan barang-barang yang sudah usang dan tidak mungkin dipajang lagi, bisa disumbangkan pada orang lain sehingga lebih bermanfaat.

Baca Juga: Engga Zaman Simpan Koleksi di Peti, Ini Peran Open Storage Menurut Desainer

Baca Juga: Hobi Baca? Tak Usah Bingung, Cara Ini Bikin Koleksi Buku Jadi Rapi

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest