Dibuatlah area jogging yang dikelilingi suasana hijau yang sangat segar. Ademnya suasana luar rumah pun berimbang dengan suasana di dalam rumah.
Marmer alami dipilih sebagai material lantai di lantai paling bawah.
Tampilan natural dan dinginnya material ini, langsung menyambut siapa pun yang datang. Kebutuhan ruang pun diakomodasi dengan lengkap oleh sang arsitek.
Di rumah ini terdapat beberapa area tempat beberapa aktivitas rutin dijalankan, seperti pengajian, pelatihan ibu-ibu, hingga playdate anak.
Di samping material alam yang alami, arsitek pun menggunakan beberapa material pengganti dengan pertimbangan kebutuhan dan kemudahan perawatannya.
Contohnya woodplank (papan semen) motif kayu yang digunakan di lantai musala.
Tak cukup dengan semua itu, arsitek menciptakan kesegaran rumah dengan menghadirkan vertical garden yang diisi dengan tanaman sirih gading dan sirih kuning yang ditanam dalam pot yang ditata menarik.
(*)