Merasa "nanggung" karena belum selesai bersih-bersihnya, Fajar pun belum sempat merawat lukanya.
Yang dilakukannya pertama adalah mencuci lukanya memakai air bersih.
Baca Juga: Air Tergenang dan Becek di Musim Hujan, Ini Solusi dan Pencegahannya
Namun, sepanjang bersih-bersih, Fajar mengaku merasakan ngilu di bagian yg digigit tadi, tapi masih bisa tetap meneruskan aktivitasnya.
Beruntung, seoarang teman akhirnya menyarankan dan memaksanya berobat sore harinya dan meminta untuk disuntik antitetanus.
Sebuah klinik yang dikunjunginya merujuknya untuk datang ke Puskesma di daerah Ciledug, namun di tempat ini pun suntikan antitetanus tak didapat.
"Lalu saya ke RS Medika Lestari daerah depan Polsek Ciledug. Di situ ada antitetanus, tapi bukan untuk yang gigitan tikus. Baru setelah itu saya ke RS yang lebih besar di RS Sari Asih. Saya langsung masuk ke IGD untuk diperiksa," ujarnya.
Tindakan pertama yang dilakukan dokternya adalah membersihkan luka. Kemudian setelahnya menyuntik antitetanus dan memberi obat antibiotik.
"Puji Tuhan sampai sekarang saya baik-baik saja mbak," ujarnya lega.
Kekhawatiran Fajar dan rekannya akan risiko penyakit yang disebabkan gigitan tikus, sangat beralasan.
Seperti diketahui, salah satu penyakit yang biasa menjangkit akibat banjir adalah Leptospirosis.