IDEAOnline-Generasi milenial dan rumah, adalah pembahasan yang menarik. apalagi golongan ini nyatanya menjadi penggerak di beberpa bisnis yang berkembang saat ini.
Bukan hanya soal mampu tidaknya mereka membeli rumah, namun juga apakah rumah sudah menjadi prioritas untuk dibeli.
Membeli rumah memang tidak mudah dan tidak murah.
Dana yang diperlukan tidak sedikit, apalagi jika yang diinginkan adalah rumah yang lokasinya strategis atau di pusat kota.
Sebagai gambaran, kini harga rumah di wilayah pinggiran Jakarta saja sudah mencapai di atas Rp500 juta untuk tipe 36.
Bisa dibayangkan jika lokasinya di pusat kota, harganya sudah pasti lebih mahal.
Menangkap kebutuhan ini, banyak program diluncurkan oleh bank melalui produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA).
Ini merupakan solusi akan permasalahan kaum milenial agar mereka bisa punya rumah tanpa harus secara drastis mengubah gaya hidup atau mengorbankan hobi mereka.
Baca Juga: 9 Tahapan Membeli Rumah Dengan KPR, Cocok untuk Pembeli Millenial
KPR BNI Griya Gue
“Pada prinsipnya yang dibutuhkan oleh para kaum milenial ini akan sebuah solusi keuangan dari bank, dalam hal ini KPR atau KPA, adalah adanya kemudahan, kecepatan, bunga yang murah (terjangkau),” ujar Stefanus Darjono, Branch Manager PT Bangk Negara Indonesia (Persero) Tbk, Kantor Cabang Bekasi.
Keunggulan BNI Griya Gue adalah jangka waktu kredit hingga 25 tahun, kemudahan DP mulai dari 0%, serta fleksibilitas fitur angsuran suka-suka di mana cicilan akan menjadi lebih ringan di awal kredit, disesuaikan dengan penghasilan, sehingga gaya hidup milenials tidak perlu berubah.
Proses pengajuan tidak mensyaratkan berkas yang sulit dipenuhi, dan tidak memerlukan waktu lama dalam pemrosesannya.
Saat ini BNI Griya Gue menawarkan suku bunga ringan dan tetap mulai 6,25% per tahun efektif fixed 2 tahun pertama dan 7,25% per tahun efektif fixed 1 tahun berikutnya.
Baca Juga: Mau Permohonan KPR Disetujui Bank? Ini Bocoran Tipsnya yang Mujarab
Mandiri KPR Milenial
Mengusung campaign #mudabelirumah, Bank Mandiri meluncurkan program Mandiri KPR Milenial.
Program yang diluncurkan pada awal Oktober ini diperuntukkan bagi nasabah berusia 21 sampai 45 tahun.
Mandiri KPR Milenial mematok bunga kredit rendah sebesar 6,5% dengan tenor waktu cicilan hingga 30 tahun.
Proses pengajuan KPR diklaim mudah, yaitu dengan bermodalkan KTP, NPWP, id Card, dan dokumen penghasilan atau agunan.
KPR juga dapat diajukan tanpa perlu membayar DP (down payment) atau uang muka.
Keunggulan lain program ini ialah menawarkan limit kredit yang lebih besar 20% dari KPR regular, mulai dari Rp200 juta sampai dengan Rp5 miliar.
Namun, Mandiri KPR Milenial diperuntukkan untuk milenial berstatus pegawai tetap minimal 1 tahun yang telah menyalurkan payroll/gaji di Bank Mandiri.
Milenial yang dapat mengajukan KPR tersebut harus memiliki pendapatan minimal Rp5 juta.
Baca Juga: Cicilan KPR Dibayar Istri Sebelum Cerai, Bagaimana Status Kepemilikannya?
BTN KPR Gaess
Bank Tabungan Negara (BTN) meluncurkan program KPR Gaess.
KPR Gaess diklaim menawarkan berbagai kemudahan untuk pengajuan aplikasi KPR atau KPA untuk kaum milenial, mulai dari uang muka yang rendah dan suku bunga 8,25% fixed selama 2 tahun.
Dengan KPR Gaess, minimal uang muka (DP) yang diserahkan bisa dengan 1% khusus rumah pertama dan tenor untuk KPA sampai 20 tahun, serta tenor untuk KPR bisa mencapai 30 tahun.
BTN juga menawarkan diskon 50% biaya provisi dan administrasi (semua biaya proses KPR ini akan dimasukkan ke plafon kredit). Untuk kemudahan lainnya, BTN mengemas program KPR ini bareng KPR Zero.
Jadi, para milenial sebagai debitur, bisa mendapatkan cuti membayar utang pokok hingga 2 tahun.
Baca Juga: Ingin Beli Rumah? Ini Untung Rugi Rumah Seken dan Tips Membeli Aman
Mengenai persyaratan, KPR ini berlaku untuk milenial yang berusia 21 hingga 30 tahun, dengan pendapatan minimal Rp4-7 juta per bulan dan sudah berkerja satu tahun jika yang mengajukan adalah karyawan.
Dokumen-dokumen yang diserahkan berupa, aplikasi permohonan yang bisa diunduh di www.btn.co.id, dan surat-surat kependudukan, fotocopi dokumen lain terkait tabungan dan pendapatan.
Bagi wiraswasta tentu saja harus menunjukkan surat-surat perusahaan dan laporan keuangan.
Wiraswasta yang berjualan lewat online shop wajib menyerahkan surat keterangan penghasilan yang sudah disahkan di kelurahan.
Baca Juga: Banyak Pilihan, Inilah yang Harus Dicermati Sebelum Membeli Apartemen
(*)