IDEAonline-Kegiatan memasak, mencuci, makan, hingga bekerja, semua terakomodasi di ruang seluas 4,8 m².
Sangat sulit bila membayangkan ada dapur berukuran 4,8 m2, namun memiliki 4 fungsi sekaligus di dalamnya.
Kecil memang. Tapi,melalui tangan ajaib pemilik rumah,sekaligus desainer interior dari Atelier Daun, Rion Wibowo, tidak ada yang tidak mungkin.
Berawal dari hobi sang istri, yaitu memasak, ia menginginkan dapur yang luas dan fungsional.
Sayangnya,keinginan memiliki dapur impian harus terganjal sebab ukuran dapur yang disediakan oleh pengembang terbatas.
Untuk mewujudkan dapur yang diinginkan sang istri, pemilik rumah pun merenovasi dapur yang ada dan membangun ulang dengan memanfaatkan satu dinding apartemen.
Baca Juga: Miliki Rumah Bertingkat di Lokasi Banjir? Jangan Lupakan Lantai Bawah!
Pada dinding sepanjang 4,8 meter, konsep dapur multifungsi dipakai oleh pemilik rumah sebagai desain dapurnya.
Baginya, konsep ini merupakan salah satu cara untuk menghadapi keterbatasan ruang.
Baca Juga: Liburan ke Hotel Etnik di Yogyakarta, Mantan Ariel Noah Ini Berpose Manis di Ranjang, Gemesin Yah?
Dengan menerapkan konsep multifungsi, beberapa fungsi lain selain untuk memasak bisa disisipkan di ruang ini, yaitu mencuci, makan, dan bekerja.
Ini juga sejalan dengan tema yang ingin dibangun, yaitu smartliving, di mana beberapa pekerjaan bisa dilakukan di satu area.
Yang menjadi tantangan kala mendesain ialah bagaimana membuat dapur ini berfungsi optimal, tanpa harus menyita area apartemen yang berukuran kecil pula.
Banyaknya perabotan rumah tangga yang harus ditempatkan di dapur juga menjadi masalah.
Belum lagi, walaupun kecil, ruang gerak pemilik hunian ketika di dapur juga harus dipikirkan agar dapat beraktivitas senyaman mungkin.
Baca Juga: Selamatkan Bumi Lewat Bangunan Hijau yang Sukses Optimalkan Cahaya Alami
Pemanfaatan lahan yang kecil pun dilakukan dengan membuat lemari-lemari penyimpanan.
Tak heran, dapur ini memang terlihat dipenuhi oleh ruang penyimpanan.
Pola single line (dapur satu garis atau dapur lurus) dipilih karena bentuknya yang lebih ringkas.
Baca Juga: Banyak Cahaya Bikin Rumah Panas, Lakukan 8 Trik Ini agar Tetap Sejuk
Di area ini, kabinet dapur diperlebar menempati satu sisi dinding apartemen.
Tambahan kabinet ini dibuat untuk menciptakan area penyimpanan buku, sepatu, dan mainan anak.
Kabinet bermaterial HPL ini didesain tertutup agar ruang selalu terlihat rapi.
Baca Juga: Betah Berlama-Lama, Begini Tampilan Dapur Barbie yang Bergaya ‘American House’
Pola segitiga menyerupai bentuk atap rumah diterapkan sebagai aksen untuk menyiasati deretan kabinet agar tak monoton.
Ceruk yang tercipta dari pola segitiga ini dimanfaatkan untuk menyimpan buku.
Di depannya, pemilik rumah meletakkan meja yang memiliki dua fungsi, sebagai tempat makan dan bekerja.
Meja ini bisa dilipat jika tidak dipakai dan dibuka lagi jika ingin digunakan.
Di bagian bawah meja terdapat beberapa laci yang bisa digunakan sebagai penyimpanan.
Luas lahan apartemen yang hanya 30 m2 tidak memungkinkan terdapat area mencuci di ruang tersendiri.
Sebagai solusi, pemilik rumah menyisipkan mesin cuci di bagian bawah bersebelahan dengan kabinet.
Tanpa membuat apartemen terasa sesak, pemilik rumah pun berhasil memanfaatkan area terbatas menjadi ruang yang kaya akan fungsi.
Sebagai material backsplash, pemilik rumah menggunakan keramik bermotif vintage.
Motif ini seakan memberi aksen pada dapur yang didominasi oleh warna putih.
Artikel ini tayang di majalah IDEA edisi 183
(*)