IDEAOnline-Di balik manfaatnya yang cukup banyak, ternyata memakai kamper ada risikonya.
Pasalnya, kamper yang saat ini dijual di pasar, terbuat dari zat-zat kimia.
Ini berbeda dengan kamper yang dipakai oleh masyarakat zaman dulu, yang terbuat dari getah pohon kapur (Dryobalanopsaromatic atau Dryobalanopschampor).
Karenanya, kamper yang terbuat dari unsur tanaman ini, aman bagi kesehatan manusia.
Pada kamper yang banyak dipakai masyarakat saat ini, sedikitnya ada 2 zat kimia berbahaya terkandung di dalamnya, yaitu naftalen dan para-diclorobenzema.
Dalam bentuk padat, kedua zat kimia ini mudah menguap (volatile) dalam bentuk gas.
Naftalen (dengan rumus molekul C10H8), yang diklasifikasikan sebagai polutan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH), disinyalir sebagai penyebab peningkatan risiko kanker terhadap orang dewasa.
“Kamper bisa mengganggu kesehatan jika digunakan secara berlebihan atau terjadi kontak langsung melalui sistem pernapasan. Terutama bagi mereka yang berada pada kondisi rentan, seperti ibu hamil, bayi, anak-anak, atau orang yang sangat sensitif terhadap zat pewangi,” tutur Dr. MM. Sintorini Moerdjoko.
Baca Juga: Penyakit Liver Hingga Pengaruhi Sel Otak, Ini Dia Deretan Bahaya Penggunaan Aluminium Foil!
Selain itu, jika gas kedua zat kimia ini terhirup oleh hidung, dapat menyebabkan kepala pusing, mual, hingga muntah.
Sedangkan bagi penderita asma, wewangian yang beraroma tajam juga dapat menyebabkan serangan asmanya.
Paparan kamper melalui mata, juga dapat menyebabkan radang, iritasi, dan kemerahan pada mata.
Selain itu, kornea juga dapat mengalami kerusakan sehingga penglihatan korban menjadi kabur.
Bila racun terpapar melalui kulit, dapat menyebabkan iritasi kulit, rasa panas, reaksi alergi dan ada rasa gatal-gatal.
Gangguan kesehatan yang lebih serius bisa terjadi jika kamper tertelan.
Akibat yang ditimbulkannya adalah iritasi saluran pencernaan dan mengakibatkan mual, muntah, dan diare.
Baca Juga: Sepatu Mudah Rapuh hingga Berbau? Begini Cara Simpan yang Benar di Rumah
Sebuah studi yang dilakukan oleh organisasi kesehatan dunia, WHO, menyebutkan apabila terjadi kontak langsung antara zat kamper (naftalen) dengan bayi secara perkutan (penyerapan melalui kulit) dan paparannya sering secara berlebihan, maka dapat meningkatkan kadar bilirubin dalam darah dan akan mengganggu sistem syaraf pusat.
Walaupun begitu, bukan berarti kamper tak boleh digunakan.
Asal caranya benar, ia bisa dikurangi bahayanya.
- Gunakan kamper hanya pada tempat-tempat yang tinggi dan lemari penyimpanan yang memiliki tutup.
- Sebelum digunakan, kamper sebaiknya dimasukkan dalam wadah khusus, sehingga tidak mudah tumpah dan tercecer.
- Pilihlah kamper yang tidak berwarna karena ada tambahan zat pewarna yang mungkin berbahaya.
- Sebisa mungkin pilih kamper berukuran besar, bukan butiran kecil, untuk menghindari risiko tertelan oleh anak-anak.
- Simpan kamper dalam wadah tertutup dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.
- Jangan menggunakan kamper pada lemari penyimpanan pakaian bayi, karena rentan memecahkan sel darah merah bayi (hemolisis).
- Segera buang dan ganti kamper yang telah lama digunakan atau telah berukuran kecil, sehingga dapat memperkecil kemungkinan terjadinya keracunan pada anak.Karena anak kecil cenderung senang mencari tahu dan memasukkan benda-benda berukuran kecil ke dalam mulut atau rongga hidungnya.
- Selalu ikuti petunjuk pemakaian yang tercantum dalam kemasan kamper.
Baca Juga: 9 Tips Agar Rumah Tetap Bersih dan Aman Meski Ada Hewan Peliharaan
(*)