IDEAOnline-Rumah kita diterangi oleh 2 macam sumber cahaya.
Sumber cahaya yang pertama sifatnya alami, yang bersumber dari sinar matahari.
Tinggal di negara tropis, dalam hal pencahayaan, sebenarnya sangat menguntungkan.
Sepanjang tahun, di siang hari matahari bersinar penuh selama 12 jam di wilayah tropis.
Berbeda dengan belahan lain di bumi ini yang hanya bisa menikmati sinar matahari selama beberapa jam setiap harinya.
Saat malam tiba dan matahari tidak lagi bersinar, kebutuhan akan cahaya masih tetap ada, agar manusia bisa melakukan kegiatannya.
Maka, jadilah orang menciptakan sumber cahaya buatan, yang fungsinya untuk menggantikan sinar matahari.
Sumber cahaya ini mulai dari api unggun, obor, lilin, sampai lampu.
Baca Juga: Agar Mata Tak Cepat Lelah Saat Belajar, Ini Cara Tentutan Titik Lampu
Baca Juga: Jangan Gegabah, Ini 6 Cara Jitu Manfaatkan Matahari agar Hemat Listrik
Namun, saat ini kebutuhan manusia akan cahaya tidak sekadar untuk membuat lingkungan sekitarnya menjadi terang atau untuk bisa melihat benda-benda di sekelilingnya.
Yang terpenting adalah cahaya dapat sesuai dengan kebutuhan mata kita.
Mata manusia sesungguhnya memiliki kemampuan menyesuaikan dengan gelap-terang cahaya yang berbeda-beda.
Kendati demikian kemampuan mata untuk beradaptasi dengan cahaya juga punya batasan tertentu.
Mata membutuhkan beberapa waktu untuk menyesuaikan dengan kondisi cahaya sehingga dapat melihat dengan jelas.
Sedangkan layar televisi menyajikan tayangan dengan objek yang selalu bergerak dan berganti-ganti tingkat terang cahaya maupun warnanya.
Baca Juga: Berperan Estetis dan Edukatif, Jangan Salah Memilih Lampu Kamar Anak
Baca Juga: Menangkal Panas dan Cahaya, Begini Cara Kerja Secondary Skin
Apabila seseorang menonton televisi dalam ruangan yang lampunya dimatikan, antara televisi (terang) dan ruang (gelap) akan tercipta kontras yang tinggi.
Mata harus bekerja keras (berakomodasi secara maksimum) untuk terus menerus menyesuaikan dengan tingkat cahaya yang selalu berubah.
Hal ini akan mengakibatkan mata cepat lelah.
Sementara jika lampu dalam ruang dinyalakan, mata akan terbiasa dengan cahaya yang terang sehingga mata tidak bekerja terlalu keras untuk proses adaptasinya.
Ini berlaku juga pada layar komputer, agar tak cepat lelah saat menggunakan komputer, sebaiknya ruang mendapatkan cahaya yang cukup.
Saat ini, dengan semakin berkembangnya teknologi, berbagai inovasi telah disematkan produsen pada TV nya, termasuk teknologi yang memampukan penyesuaian cahaya di dalam ruang.
Jadi, jika menonton dengan cahaya minim lebih membuat nyaman, maka pastikan televisi yang kamu punya sudah dilengkapi teknologi ini.
Baca Juga: Berhemat Energi dari Penggunaaan Lampu, Daya Optimal Aktivitas Lancar