IDEAonline- Unfinished identik dengan material yang diekspos.
Sebenarnya, apa makna di balik pengeksposan material?
Material apa saja yang umum digunakan?
Mengunjungi hunian sekaligus perpustakaan dan studio realrich Sjarief, Principal Architect Raw Architecture, sungguh memberi pemahaman baru soal desain unfinished.
Kesan unfinished yang biasanya ditampilkan sebagai aksen menjelma jadi hidangan utama dalam bangunan yang dinamakan “99 Percent The Guild” ini.
Begitu ditanya mengapa, jawabannya sangat sederhana.
Yakni, kejujuran material. “Saya percaya material perlu dikembalikan ke posisi natural.
Honest, jujur. Tidak perlu pakai kosmetik,” ujar realrich.
Meski demikian, realrich percaya bahwa tak semua orang memiliki pandangan yang sama dengannya.
Baca Juga: Berbagi IDEA, Tips Gampang Hadirkan Taman Bergaya Negeri Sakura
“Style memiliki tesis dan antitesis,” begitu ucapnya. Di satu sisi, ada yang beraliran maksimalis yang memberikan banyak ornamen dalam desainnya.
Di sisi lain, ada aliran minimalis yang memilih untuk menampilkan material sejujurjujurnya. realrich berada di sisi ini.
Di luar itu, realrich sekali lagi menegaskan tak ada yang lebih baik di antara yang lain.
Setiap gaya memiliki keindahannya tersendiri. “Selama detail desain dibuat untuk alasan fungsional, itu sahsah saja.
Tapi, akan jadi percuma ketika ornamen dibuat hanya sebagai ‘gincu’ bangunan,” katarealrich.
Baca Juga: Berbagi IDEA Agenda Membersihkan Bahan Kain di Rumah Sesuai Aturan
Baca Juga: Eksplorasi Cantik Nuansa Shabby Chic, Paduan Selera Suami dan Istri
Ketika akhirnya realrich memilih desain unfinished yang minimalis untuk bangunannya, ia berkata,”Hunian adalah tempat kita untuk mengaktualisasikan sesuatu yang kita suka.
Saya suka sesuatu yang benar-benar jujur maka saya tampilkan di sini.”
Menurut rich, raw material yang diaplikasikan dalam bangunan menunjukkan bahwa suatu hal yang sederhana juga dapat menjadi indah.
Material dengan biaya rendah juga dapat terlihat mewah. ini semua dapat terjadi karena raw material menunjukkan proses pembentukannya kepada siapapun yang jeli melihat.
“Dalam beton, misalnya. Semen akan mengering secara perlahan, dari satu sisi ke sisi yang lain.
Nah, dari situ kita akan dapat melihat urat-urat beton. Kita menjadi tahu bahwa di balik sebuah produk ada proses.
Dalam sebuah bangunan, ada proses yang panjang,” ungkap rich.
Bagi rich, semua material dapat diekspos.
Semua material cocok untuk desain unfinished.
“Tapi, orang perlu mengerti karakter material yang akan diekspos.
Bila tidak, maka material akan jadi sulit untuk dikontrol,” ucap rich.
Nah, inilah material-material yang umum digunakan dalam desain unfinished.
Beberapa di antaranya rich gunakan dalam “99 Percent The Guild”.
Baca Juga: Bosen Kerja di Rumah? Luangkan Waktu untuk Mendesain Taman Kering Yuk, Mudah!
Semen
Tampilan semen adalah yang paling dominan dalam hunian rich, karena tak lagi dipulas cat, tampilan ini menunjukkan wajah bangunan sejujur-jujurnya. Apa adanya.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, acian semen yang menunjukkan jejak pengeringannya membuat kita dapat lebih menghargai proses pembentukan bangunan.
Baca Juga: Siap Hadapi Corona di Rumah, Artis Ini Isolasi Diri hingga Harus Pisah Ranjang dengan Sang Suami!
Acian semen dapat diaplikasikan di bangunan bagian luar.
Pengaplikasiannya sama seperti membangun rumah biasa.
Batu bata yang telah tersusun rapi sebagai dinding diaci oleh lapisan semen.
Seperti membuat dinding biasa, hanya minus proses pengecatan.
Warna abu-abu terang yang tak begitu kelam dapat menciptakan kesan natural yang menyatu dengan alam.
Apalagi, bila di sekitar nya ditambahi rumput dan pepohonan.
Baca Juga: Ikutan WFH? Jangan Lupa Habiskan Waktu di Gazebo, Ini Hal yang Patut Diketahui Mengenai Gazebo
Batu Bata
Menurut rich, batu bata adalah salah satu material yang dapat diekspos dalam bangunan. Hanya saja, kita perlu mengenal karakter batu bata seperti apa yang dapat diekspos.
“Batu bata di india dengan di indonesia berbeda karakter nya.
Di india, batu bata mengandung silika, sedangkan di indonesia tidak,” ujar rich.
Batu bata yang mengandung silika-lah yang dapat diekspos karena memiliki kemampuan waterproofi ng. Sebaliknya, batu bata yang tak mengandung silika tidak memiliki kemampuan itu.
Rich juga menjelaskan bahwa batu bata yang ada di Jawa berbeda dengan batu bata yang ada di Bali.
Di Bali, batu bata dibakar sehingga mengandung silika.
Artikel ini tayang di majalah IDEA edisi 161
(*)