IDEAOnline-Pecahnya satu atau beberapa bagian keramik sehingga terlepas dari tempat dudukannya disebut popping.
Kejadian ini bisa disebabkan oleh banyak hal di antaranya adalah adanya dorongan air dari dalam tanah yang menembus lapisan addesive dan mendorong ubin.
Sebab lain adalah adanya perubahan temperature yang mengakibatkan muai-susut pada ubin.
Kejadian ini tidak diikuti oleh pergerakan addesive maupun natnya, sehingga keduanya retak atau pecah dan mengakibatkan pegangan ubin terlepas.
Untuk mencegah hal ini, jangan injak dulu ubin yang baru saja dipasang.
Beri waktu agar ubin dan addesive-nya benar-benar kuat melekat.
Dengan cara ini, jika ada beban di ubin berupa injakan, maka ubin tidak akan tergeser dan kuat menahannya.
Baca Juga: Mengenal Uniknya Keramik Mozaik, Ampuh Hidupkan Suasana Ruang
Lakukan pemasangan ubin dengan cermat, juga dalam pemilihan bahan addesive maupun natnya.
Untuk hasil sempurna gunakan semen instan dalam pemasangannya.
Sebab adukan konvensional (tradisional) tidak dapat dipastilkan ketepatan campurannya layaknya semen instan yang pencampuran antara semen, pasir, dan airnya tepat.
Adukan yang tidak tepat secara proporsi akan menyebabkan tile meledak (pop-up/popping).
Adukan instan juga sudah dilengkapi dengan zat tambahan yang mampu menyesuaikan muai-susut ubin.
Bila menggunakan adukan semen, komposisi campuran harus 1:3, atau 1:4, dan tidak terlalu banyak air.
Lalu, ratakan pada bagian struktur lantai.
Pada dasar keramiknya sendiri hanya dioleskan tipis rata.
Setelah adukan diratakan pada lantai, dapat ditabur tipis dengan semen kering (semen dicampur dengan pasir halus).
Baca Juga: Mengenal Homogeneous Tile, Apa Bedanya dengan Keramik Biasa?
Lalu segera rekatkan pada kondisi adukan masih setengah basah.
Jangan memberi adukan semen pada bagian dasar keramik, lalu dibalik dan dipasang dengan mengetuk-ketuk permukaan keramik.
Efeknya justru membuat adukan itu tidak rata menyebar di bagian dasar keramik.
Hal inilah yang menjadi penyebab bagian ujung keramik sering patah.
Beri siar atau sela yang memadai antar-ubin.
Bila siar terlalu sempit (kurang dari 3 mm) maka adukan pelekat yang bisa dimasukkan hanya sedikit.
Hal ini mengakibatkan pegangan antar-ubin kurang kuat.
Agar air tidak naik ke permukaan, buatlah lapisan kedap air pada lantai dasar sebelum dilapisi addesive.
Keramik jenis homogenous tile (HT) tak perlu direndam air sebelum diaplikasikan.
Perendaman dilakukan pada keramik biasa untuk menghilangkan sifat menyerap air.
Pada HT hal ini tidak diperlukan karena HT memilki pori-pori yang sangat kecil.
Baca Juga: Memilih Ubin Keramik, Apa Beda KW 1, KW 2, dan KW 3? Asli atau Palsu?
(*)