IDEAOnline-Mungkin kejadian berikut pernah Idea lovers alami.
Rumah sudah didesain secara arsitektural dan penataan interior yang baik, namun masih terasa datar, kurang memberi gairah.
Rumah yang sudah lama ditinggali, suasananya menjadi menjemukan dan kurang semarak.
Atau kadang peristiwa penting dalam keluarga menuntut kita menampilkan suasana baru pada rumah, meski barang-barang yang ada tidak selalu beli baru.
Nah, saat-saat seperti itulah sotf furnishing dibutuhkan.
Dalam desain interior, soft furnishing dikenal sebagai istilah untuk segala bentuk finishing interior yang terbuat dari kain dan serat.
Baca Juga: Sofa Usang dan Rusak? Reparasi Saja Biar Lebih Hemat, Ini Perkiraaan Biayanya
Baca Juga: Pilih Bantal yang Cocok Bikin Sofa Tambah Gaya, Ini Caranya!
Contoh benda yang termasuk dalam soft furnishing adalah upholstery, karpet, tirai, vitrase, taplak meja, runner, bed cover, seprai, pelapis sofa, sarung bantal, slipcover, serbet, placemat, kelambu, tudung saji, tutup kulkas, tutup galon, dan tutup telepon.
Bahan dasar dari benda-benda ini dari kain dan serat yang bisa berasal dari bahan alami maupun buatan.