Sebagai contoh bahan alami yang biasa dipakai sebagai bahan soft furnishing adalah linen, wol, katun, atau sutra.
Keanekaragaman jenis tekstil memberi pilihan bagi kita dan berperan dalam menghasilkan karya desain yang baik.
Dan bicara soal tekstil tak akan bisa dilepaskan dengan tiga unsur penting yaitu: warna, corak atau motif, dan tekstur.
Ketiga unsur inilah yang biasanya diolah oleh para desainer dalam mendesain sebuah ruang.
Ketiganya dapat memengaruhi kesan dan membentuk karakter sebuah ruang.
Mengolah unsur-unsur ini dapat dilakukan secara bersama-sama dengan memadukan ketiganya atau berdiri sendiri.
Baca Juga: Gorden Bikin Panas Terperangkap di Dalam Rumah, Ini Cara Menyiasati!
Kenyamanan tidur didukung soft furnishing dari bahan bertekstur lembut pada seprai, bantal, dan bed cover.
Sebagai contoh, unsur warna dapat menjadi objek pengolahan tersendiri pada sebuah bahan soft furnishing yang polos tanpa corak.
Pilihannya tinggal menentukan warna yang tepat untuk padu padan dengan elemen interior lain seperti warna dinding, lantai atau furnitur.
Banyak sedikitnya pengolahan terhadap soft furnishing sangat tergantung dari jenis objeknya.
Jika objeknya merupakan elemen utama dalam ruang, maka soft furnishing dapat tampil dominan dalam menentukan tema ruang tersebut.