Apa yang terjadi di dunia perkanoran dan bisnis sebelum Covid-19, tak jauh beda dengan di rumah tinggal.
Sebulan lebih berada di rumah dan harus melakukan pekerjaan di rumah, membuat banyak orang harus berjuang keras untuk bisa menjaga produktivitas dan menghilangkan kejemuan.
Ruang kerja di rumah yang semula dibuat “asal” ada untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang belum tuntas di kantor, tak pernah benar-benar dipikirkan kenyamanannya.
Karena dipikir hanya digunakan untuk saat-saat darurat dan frekuensinya pun tak lama, maka faktor-faktor desain yang memengaruhi kenyamanan bekerja seperti meja kerja yang fungsional dan nyaman, ruang yang memiliki pengudaraan dan pencahayaan yang baik, bebas dari gangguan suara yang bisa merusak konsentrasi kerja, seringkali tidak begitu diperhatikan.
Nah, dengan adanya Covid-19 yakinkah semuanya akan tetap berjalan seperti ini?
Diprediksi pandemi pun akan mampu mengubah tren desain kantor dan hunian.
Orang makin sadar bagaimana pentingnya sebuah penataan dan desain sangat memengaruhi kenyamanan fisik dalam berkegiatan atau bekerja.
Baca Juga: Berbagi IDEA Empat Desain Meja agar Bekerja di Rumah Tetap Produktif
Melansir laman The Guardian, wabah pes yang dimulai di China pada tahun 1855 tidak saja mengubah desain pipa saluran air, namun juga mengubah estetika ruangan.
Desain ruangan pada zaman itu beralih menjadi putih dan semakin menampilkan cahaya matahari.
Tak hanya itu, lantai kamar mandi mulai menggunakan keramik dan cat warna putih mulai digunakan di setiap tempat.