Penurunan produktivitas juga dirasakan oleh ekonomi secara global, sehingga fenomena ini berdampak langsung terhadap perusahaan-perusahaan yang memiliki jaringan global, termasuk Sharp Electronics Indonesia (SEID).
Sejatinya perusahaan ini mengantungi Surat Keterangan/izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri, namun demi mendukung kebijakan PSBB pemerintah, perusahaan harus melakukan pembatasan jumlah karyawan bekerja yang akhirnya berdampak pada penurunan kapasitas produksi sebesar 20%.
Namun di tengah segala keterbatasan tersebut, nyatanya Sharp Indonesia mampu mencatatkan pertumbuhan penjualan di kuartal pertama dari kategori produk rumah tangga.
Hal ini terjadi karena Sharp dapat memenuhi kebutuhan masyarakat yang membutuhkan produk-produk elektronik tertentu yang membantu mereka mengatasi masa Work from Home ini.
“Performa positif kami terlihat dari beberapa produk seperti lemari pendingin, AC - 118,1%, Air Purifier - 155%, dan Mesin Cuci 98,2% terang Andri Adi Utomo selaku Sr. General Manager National Sales Sharp Electronics Indonesia.
Menjelaskan lebih lanjut, Andry mengungkapkan bahwa capaian ini dapat diraih karena produk-produk Sharp sesuai dengan kebutuhan keluarga Indonesia., terlebih pada masa Work from Home ini.
Selain itu, kerja sama dengan partner-partner bisnis strategis, mempermudah pelanggan setia Sharp untuk melakukan pembelian bahkan dari rumah.
Baca Juga: Idealnya Temperatur AC Antara 24 Derajat hingga 36 Derajat, Ini Alasannya!
(*)