Menurut Arwin, orang harus focus dalam menuju pilihan hidupnya, baik menuju ke atas (ke hadapan Pencipta) maupun ke bawah (ke sesama manusia).
Jalan ke atas dan ke bawah itu ia simbolkan dengan cahaya ke atas dan ke bawah mihrab, sedangkan fokus itu disimbolkan dengan cahaya pada ceruk di tengah dinding.
Lukisan yang digantung di sisi sebelah kanan musholla ternyata juga mengandung cerita tersendiri. Di tiga lukisan itu terdapat bintang, matahari dan bulan, yang sering dianalogikan dengan keislaman.
Tips buat pencahayaan terbaik di musholla
Saat merancang tata cahaya untuk sebuah musala, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan.
1. Apa yang ingin difokuskan. Biasanya, di sebuah musala yang ingin difokuskan adalah mihrabnya.
Karenanya, tonjolkan mihrab tersebut dengan mengadakan permainan cahaya di sana.
2. Tentukan dari mana sumber cahaya berasal. Cahaya bisa berasal dari belakang mihrab (backlight), atau menyapu dinding (wallwash) seperti pada contoh sekarang atau jenis cahaya lainnya. Yang penting sumber cahaya tidak membuat orang yang salat merasa silau.
Baca Juga: Berpengaruh pada Kesehatan Tidur, Begini Tips Membeli Kasur!
3. Warna cahaya yang diinginkan. Warna cahaya ini harus menyesuaikan dengan tema musala keseluruhan.
Jika musala bernuasna hangat, tentu Anda mesti menggunakan warna kuning. Jika musala bergaya Maroko, warna yang lebih berani bisa digunakan.