"Saya tidak mengira, bagi kebanyakan orang penularan kucing ke manusia adalah cara yang paling mungkin membuat mereka terinfeksi. Akan tetapi saya terkejut jika ini tidak mungkin," kata David O'Connor, seorang profesor patologi dan obat-obatan laboratorium di University of Wisconsin-Madison.
Jeanette O'Quin, seorang asisten profesor di Departemen Kedokteran Hewan Pencegahan di Ohio State University menegaskan infeksi Covid-19 ini adalah penyakit manusia. " Virus ini ditransfer dari orang ke orang. Itu risiko terbesar kita," kata O'Quin.
Namun, dalam makalah baru ini mengikuti laporan penyebaran tentang hewan yang terinfeksi virus corona baru, SARS-CoV-2.
Menyusul juga laporan infeksi virus corona yang terjadi di Kebun Binatang Bronx, di mana seekor harimau Melayu berusia 4 tahun, bernama Nadia, dinyatakan positif Covid-19.
O'Connor juga mengatakan pada sebuah studi di China, melaporkan setelah wabah dimulai di Wuhan, 14 persen kucing di daerah itu ditemukan memiliki antibodi virus corona tersebut.
Sementara di Hong Kong, sebuah penelitian baru-baru ini memeriksa 17 ekor anjing dan 8 ekor kucing yang diambil dari keluarga dengan salah satu yang menderita sakit Covid-19.
Dalam kelompok itu, dua anjing dinyatakan positif, meski salah satunya menunjukkan infeksi virus yang lemah. Sedangkan kucing-kucing itu tidak positif terinfeksi pada pengujian terbaru.
Jane Sykes, seorang profesor kedokteran hewan kecil di University of California, Davis School of Veterinary Medicine mengutip laporan yang jauh lebih besar dari laboratorium hewan, IDEXX.
Penelitian di laboratorium itu melibatkan 4.000 sampel yang diambil dari anjing, kucing dan kuda.