IDEAonline -Balustrade bukan sekadar tiang-tiang berjajar rapi di sepanjang anak tangga. Karena fungsinya sebagai pengaman, konstruksinya perlu diperhatikan.
Balustrade. Istilah ini sudah sering didengar, meskipun orang lebih mengenalnya sebagai tiang railing. Yang lebih menyedihkan, kata railing sering diubah menjadi roling.
Ya, begitulah penulisan dan pengucapan istilah yang dapat berubah, meskipun pada akhirnya pembaca mengerti dan maklum.
Hal ini penulis alami sendiri. Di daerah Pondok Pinang di depan sebuah bengkel kayu tertulis “Menjual Tiang Roling”.
Awalnya susah juga memahami kata itu. Tetapi begitu melihat bendanya, penulis mengerti ternyata yang dijual adalah balustrade.
Ada Syaratnya
Balustrade atau tiang penyangga dari handrail tangga harus cukup kuat terpasang.
Sebab itu, balustrade bukan sekadar tiang-tiang berjajar rapi di sepanjang anak tangga.
Ada beberapa syarat balustrade, yaitu kekuatan, keamanan pemakai, kenyamanan, dan keindahan.
Jelas balustrade harus kuat, karena harus dapat memberikan rasa aman bagi pemakainya.
Kekuatan balustrade terletak pada hubungan antara balustrade dengan ibu tangga atau anak tangga, dan balustrade dengan handrail.
Baca Juga: Jangan Hanya Dipakai Lalu-lalang, Lorong Bisa Dibikin Jadi 3 Ruang Ini
Hubungan yang kuat berupa hubungan jepit. Artinya, kemungkinan dua elemen tersebut bergerak, sangat kecil.
Hubungan seperti ini ditemui juga pada hubungan las pada material besi, hubungan lem pada material kayu, dan hubungan cor pada material beton.
Selain itu, pemakai tangga juga harus merasa nyaman. Artinya, balustrade dan handrail tidak terlalu tinggi atau terlalu pendek.
Ukuran yang tidak sesuai dengan pemakai juga bisa membuat tidak aman. Tinggi handrail untuk anak-anak tentu berbeda dengan dewasa.
Konstruksi Tangga
Baca Juga: Nyaman Tinggal di Rumah Suami Bersama Istri Pertama, Nita Thalia Pasrah dan Akui Bahagia Jalani Hidup Sebagai Istri Kedua Selama 19 Tahun
Konstruksi balustrade dapat berdiri di atas ibu tangga, apabila tangga ini terbuat dari kayu.
Untuk tangga betonyang perkuatan tangganya berada pada setiap anak tangga, balustrade bisa langsung berdiri dan dihubungkan secara kuat di atas setiap anak tangga.
Hubungan pada setiap elemen tangga seperti ibu tangga, anak tangga, dan bordes dihubungkan secara monolit (menyatu secara keseluruhan).
Pada konstruksi tangga baja, balustrade berdiri di setiap anak tangga atau dapat berdiri di ibu tangga.
Sedangkan tangga bajanya dapat berupa tangga lurus, tangga berbentuk “L”, atau tangga berbentuk “U”.
Tangga baja yang dapat memberikan kesan futuristik ini tidak memerlukan jumlah material banyak untuk mampu memberikan keamanan yang tinggi. Ini mungkin dilakukan asal setiap hubungannya berupa hubungan las dan bukan menggunakan baut.
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 58
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
(*)
Penulis | : | Fatur Rohman |
Editor | : | Maulina Kadiranti |
Komentar