Salah satu contohnya wabah virus corona ini telah membuat orang lebih sulit aman dari badai tropis.
Kendati demikian, program pemantauan iklim WMO telah mencatat pengurangan polutan utama, penurunan polusi udara dan peningkatan kualitas udara sebagai dampak dari penurunan industri selama pandemi virus corona ini.
"Kami memperkirakan akan ada penurunan enam persen dari emisi karbon pada tahun ini. Karena kurangnya emisi transportasi dan dari produksi energi industri," kata Sekretaris Jenderal WMO Petteri Taalas.
Akan tetapi, Taalas mengatakan, penurunan polusi udara ini hanya akan bersifat sementara dan dalam kasus yang paling mungkin akan kembali normal pada tahun depan.
Stimulus setelah pandemi virus corona Taalas menambahkan, kegagalan untuk mengatasi perubahan iklim dapat mengancam kesejahteraan manusia, ekosistem, dan ekonomi selama beraba-abad yang akan datang.
"Kita perlu meratakan, kurva pandemi (virus corona) dan perubahan iklim. Kita juga perlu menunjukkan tekad yang sama terhadap perubahan iklim, seperti terhadap Covid-19," kata dia.
Baca Juga: Ternyata Polusi di Dalam Rumah Bersumber dari Benda Ini, Atasi Segera!
Aktivis iklim Swedia Greta Thunberg telah menggemakan sentimen selama pembicaraan di Stockholm dan menekankan perlunya menangani dua krisis sekaligus.
Dia mengatakan, perubahan iklim adalan ancaman langsung, bahkan jika itu mungkin tidak secepat virus corona. Namun, masih akan berdampak pada dunia.
Dengan laporan tingkat rekor konsentrasi karbon dioksida di stasiun pemantauan tersebut, WMO mengatakan ini sangat penting.
"Krisis ekonomi sebelumnya sering diikuti oleh pemulihan terkait dengan pertumbuhan emisi yang jauh lebih tinggi daripada sebelum krisis," kata WMO.