IDEAOnline-Bagi anak, rumah seharusnya menjadi tempat yang aman dari segalanya.
Berada di dekat orang-orang yang mengasihinya dan di dalam bangunan yang didesain sesuai dengan kebutuhan tubuh mungilnya.
Namun ironisnya, tak sedikit anak justru mengalami hal yang membahayakan dan bahkan mencelakai dirinya saat ada di umah.
Penyebabnya, dari hal yang dianggap sepele (kesandung mainannya sendiri misalnya) hingga hal yang memang cukup krusial.
Desain dapat membantu mencegah terjadinya kemungkinan ini.
Setidaknya ada 6 elemen di dalam rumah yang harus diperhatikan saat mendesain dan membangun rumah.
Lantai
Alasi seluruh permukaan lantai dengan metrial berbahan lembut, khususnya yang menjadi akses si kecil berlarian.
Hal ini untuk menghindari bila si kecil jatuh agar tidak langsung membentur lantai.
Material lantai sebaiknya tidak terlalu kasar dan keras.
Kita bisa menggunakan kayu, parket, pelapis karet, karpet, atau matras.
Baca Juga: Delapan Hal Wajib Dlakukan Saat Memilih Furnitur untuk Kamar Anak
Tangga
Tangga menjadi area yang paling berbahaya untuk si kecil.
Inilah mengapa pengawasan orang tua itu penting.
Namun yang lebih penting lagi adalah mendesain tangga yang ramah anak.
Untuk keamanan anak, sebaiknya tidak membuat undakan anak tangga yang terlalu tinggi.
Amannya, anak tangga memiliki tinggi di bawah 18 cm agar anak-anak tidak kesulitan dan lebih aman melangkah.
Tangga tanpa railing memang keren, tapi jangan terapkan hal ini jika Anda memiliki anak kecil.
Diusahakan penahan railing cukup masif dan kuat agar anak tidak bisa menerobos sela-selanya.
Berikan railing dengan sekat vertikal yang cukup rapat untuk menghindari kemungkinan si kecil memanjat.
Lantai bagian tangga juga tidak boleh luput dari perhatian.
Tambahkan karpet untuk melapisi tangga.
Selain itu, pastikan bagian sudut atau tepian tangga tidak terlalu tajam.
Baca Juga: Kasur dari Kapuk Tak Baik untuk Anak, Ini Penjelasan Dokter Spesialis
Dinding
Selain tentang standar bangunan itu sendiri, kita juga harus memikirkan bagaimana bangunan bisa tampak lebih menyenangkan bagi anak.
Misalnya dengan mengecat dinding dengan warna-warna yang ceria seperti warna pastel hijau muda, kuning terang, light pink, baby blue,
Selain pilihan warna, kamu bisa membuat ornamen-ornamen menarik lainnya, misal dengan membuat jendela unik berbentuk lingkaran.
Sebaiknya tekstur dinding tidak kasar untuk menghindari benturan yang akan membuat cedera lebih parah.
Dekorasi dinding dan elemen visual lain jadi penting, bukan hanya untuk membuat anak tidak bosan melainkan juga mengembangkan imajinasinya.
Dekorasi yang unik akan menstimulus imajinasinya.
Kini bahkan telah banyak beredar cat tembok yang bisa dicuci/washable.
Bagi yang memiliki buah hati yang hobi menggambar di dinding tak perlu takut dinding dicorat-coret anak karena dengan menggunakan cat ini maka dengan mudah kamu bisa mencuci dindingnya dengan sabun dan kain lap.
anak
Baca Juga: Berkreasi dengan Cat di Kamar Anak, Bikin Motif Menarik di Plafon
Furnitur
Ruang untuk kreativitas anak akan terasa hampa dan kosong jika tidak diisi dengan furnitur.
Hanya, kamu harus memastikan bahwa furnitur yang mengisi ruang anak tersebut aman dan ramah.
Untuk meminimalkan besarnya kecelakaan seperti yang sering terjadi, sebaiknya kamu menggunakan furnitur yang didesain khusus untuk keselamatan anak-anak yakni furnitur dengan sudut tumpul.
Kamu bisa gunakan furnitur-furnitur ramah anak ini di dalam kamar tidurnya sehingga si kecil lebih aman.
Furnitur berbentuk bulat, oval, atau bersudut tumpul sangat direkomendasikan.
Mainan yang berserakan juga bisa menjadi pemicu bahaya bagi si kecil.
Ia bisa tersandung, bahkan tertusuk mainannya.
Alangkah baiknya jika kita mempunyai tempat khusus untuk menyimpan mainan, seperti boks atau tas besar.
Dengan ini, sejak dini kamu pun bisa mengajarkan anak untuk bertanggung jawab membereskan sendiri mainannya.
Elemen Kelistrikan
Hindarkan si kecil dari stop kontak.
Tanpa ia ketahui bahayanya, si kecil dapat memegang bagian dalam stop kontak yang dapat menyebabkan ia tersetrum.
Untuk itu, sembunyikan semua stop kontak dari jangkauan anak.
Letakkan stop kontak di berbagai sudut yang tidak bisa terlihat oleh anak-anak, misalnya di belakang televisi, lemari, atau pun sudut yang tidak dapat terjangkau oleh si kecil.
Baca Juga: Anak Mulai Susah Berkonsentrasi Belajar di Rumah? Coba Ganti Meja Belajarnya dengan Tips Ini!
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork
(*)