IDEAOnline-Ketika kita memutuskan untuk tinggal di kawasan perkotaan atau kawasan urban, berarti kita juga harus siap menerima kepadatan yang terjadi.
Entah itu karena banyaknya individu yang berinteraksi di lingkungan yang sama dengan kita, atau kepadatan yang terjadi karena tempat tinggal kita saling berdekatan satu sama lainnya.
Kepadatan tersebut terlihat dengan jelas pada tata ruang di kota.
Tak jarang ditemui, di sebuah kawasan terdapat gedung-gedung perkantoran tinggi atau apartemen puluhan lantai bersebelahan dengan sebuah kampung warga asli atau rumah kecil yang luasnya tak lebih dari 100 meter persegi.
Atau bahkan, kepadatan terlihat pada aktivitas yang semakin membludak, meluber dari trotoar hingga jalan raya.
Selanjutnya, menjadi urban adalah siap menghadapi intensitas sosial antarsesama.
Intensitas sosial tersebut, tak hanya terjadi pada saat-saat tertentu saja, namun bisa juga terjadi setiap saat.
Karena pada dasarnya, manusia adalah makhluk sosial, yang membutuhkan orang lain untuk berinteraksi dan merasakan hidup.
Sebagai kaum urban, hal-hal demikian tentunya dialami setiap harinya, saat memutuskan untuk menjadi urban.
Baca Juga: Sertifikasi Greenship, Apa Kriterianya dan Pantas Diberikan untuk Bangunan seperti Apa?
Baca Juga: Urban Resort House, Penggabungan Unsur Alam dan Kehidupan Perkotaan