Dengan menghapus plastik yang digunakan pada kemasan produk konsumen, Signify akan menghilangkan penggunaan lebih dari 2.500 ton plastik per tahun.
Dari perhitungan yang dilakukan Signify dengan menggunakan botol PET 0,5 liter, 2.500 ton plasik per tahun ini sama dengan 125 juta botol PET (Polyethylene Therepthalate), yang jika disusun berjejer, akan membentang lebih dari 8.000 kilometer (5.000 mil), kira-kira jarak dari Jakarta ke Madinah, Arab Saudi.
Selain materialnya, kemasan baru produk lampu Signify dibuat lebih kecil.
Dari sisi transportasinya hal ini berdampak pada pengurangan emisi karbon sebesar 6.000 ton per tahun.
Jika satu pohon dapat menyita 22 kilogram CO2 per tahun, maka pengurangan emisi karbon sebesar 6.000 ton per tahun ini setara dengan jumlah Karbondioksida (CO2) yang dapat diserap 270.000 pohon dewasa dalam setahun.
"Kami memutuskan harus mengambil peranan utama dan mulai menggunakan alternatif bahan bebas plastik. Hal ini memang sudah selayaknya dilakukan, sekaligus memenuhi ekspektasi pelanggan kami yang semakin meningkat,” kata Eric Rondolat, CEO Signify.
Baca Juga: Selamatkan Bumi dengan Bangunan Hijau, Lakukan dengan 5 Cara Ini!
Rata-rata, kebijakan pengemasan Signify sudah mewajibkan semua kemasan menggunakan lebih dari 80% kertas daur ulang dan bahan-bahan murni harus dari sumber terbarukan yang bersertifikasi.
Dalam kasus di mana bahan dasar kertas tidak dapat digunakan, Signify mencari alternatif non-plastik lainnya.
Signify telah memulai penghapusan plastik dengan menghilangkan sisipan plastik yang biasa digunakan pada kemasan bohlam Philips Hue.
Perusahaan juga telah memilih busa kertas untuk mengemas Philips Hue Play HDMI Sync Box yang baru diluncurkan.