Follow Us

Hidroponik Menanam Tanpa Tanah, Ini Tanaman yang Cocok dan Sistemnya

Johanna Erly Widyartanti - Minggu, 07 Juni 2020 | 07:00
Salah satu contoh menanam sistem hidroponik.
jurnal asia

Salah satu contoh menanam sistem hidroponik.

IDEAOnline-Metode menanam hidroponik adalah metode menanam tanpa menggunakan tanah.

Sebagai gantinya, nutrisi untuk tanaman didapatkan dari air yang diberi nutrisi, cukup cahaya matahari, dan oksigen.

Salah satu keuntungan menerapkan metode ini adalah bisa tetap berkebun meski lahan terbatas.

Kamu bisa menanam dengan bantuan spons hidroponik yang diberi air, dan diletakkan di pipa paralon.

Keuntungan lain dari menanam dengan metode hidroponik adalah tanaman bisa tumbuh dewasa lebih cepat, dan menghasilkan lebih banyak panen dibandingkan dengan yang ditanam di tanah.

Ini karena tanaman tidak perlu bekerja keras untuk mendapatkan nutrisi yang diperlukan.

Namun, tidak semua tanaman cocok ditanam dengan metode ini.

Selada, bayam, basil, timun, tomat, dan paprika, stroberi dan melon adalah beberapa tanaman yang cocok ditanaman secara hidroponik.

Baca Juga: Klinik Tanaman Indoor-4, Menjaga Daya Tahan, Kenali Kebutuhan Cahaya dan Pilihan Media

Baca Juga: Klinik Tanaman Indoor-3, Gangguan Penyakit pada Tanaman, Penyebab, Penyembuhan, dan Pencegahannya

Ilustrasi dengan sistem hidroponik, dapat menanam dan memanen sendiri sayuran di rumah tinggal.

Ilustrasi dengan sistem hidroponik, dapat menanam dan memanen sendiri sayuran di rumah tinggal.

Beberapa tanaman hias buga pun cocok ditanam dengan metode ini.

Secara umum, terdapat 5 sistem hidroponik yang banyak digunakan oleh petani hidroponik di seluruh dunia.

Sistem Wig

Sistem ini paling mudah dan ekonomis.

Wig bisa dilakukan dengan wadah apapun yang bisa menampung air, serta tidak memakai listrik.

Kelemahannya, air di dalam wadah cenderung statis sehingga asupan oksigen dalam air kurang.

Cara paling mudah untuk mengatasinya adalah mengaduk-aduk air agar bergerak.

Sistem NFT (Nutrient Film Technic)

Dinamakan demikian karena air dalam sistem mengalir setipis film, yaitu 3-4mm.

Sistem ini memungkinkan oksigen dalam air tercukupi, namun kekurangannya sangat bergantung dengan listrik karena air mengalir 24 jam sehari.

Sistem ini memungkinkan tanaman dipanen dalam jumlah banyak dan cocok digunakan dalam skala rumah tangga hingga komersial.

Baca Juga: Lima Cara Mudah dan Murah Saat Berkebun dengan Menggunakan Pot

Hidroponik harus cukup nutrisi dan cahaya matahari.
efundies

Hidroponik harus cukup nutrisi dan cahaya matahari.

Sistem DripSistem ini mirip dengan vertigasi dan umumnya digunakan untuk tanaman berbatang kayu yang ditanam di dalam polybag.

Caranya adalah dengan menginjeksi cairan nutrisi ke dalam polybag dengan selang.Sistem ini menggunakan timer yang dalam sehari menginjeksi nutrisi sebanyak 5 kali.

Sistem Rakit ApungSistem ini mengapungkan air di atas air nutrisi, yang diberi pompa air agar oksigen tercukupi.

Sistem ini cocok untuk daerah dengan listrik tidak stabil, karena tanaman dapat bertahan tanpa masalah hingga 2 hari, namun membutuhkan area yang cukup luas.

Sistem AeroponikSistem pengkabutan ini bekerja dengan cara menyemprotkan air nutrisi ke udara seperti kabut.

Sistem ini terbilang paling sempurna karena nutrisi dan oksigen sangat tercukupi, namun sangat mahal dan sangat bergantung dengan listrik, karena tanaman dapat langsung mati jika tidak diasup dalam waktu 15 menit.

Baca Juga: Tak Punya Lahan Bukan Alasan Tak Bisa Berkebun, Manfaatkan Saja Teras atau Balkon

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

(*)

Editor : iDEA

Baca Lainnya

Latest