Follow Us

Menelusuri Kisah Pelestari Batik di Pecinan Lasem, Simak Kabar Terakhirnya

IDEAonline - Sabtu, 30 Mei 2020 | 11:05
Ilustrasi membatik
Pixabay

Ilustrasi membatik

IDEAonline - Julukannya, Corong Candu di Pesisir Jawa. Lasem kian menyimpan kepedihan bak pecinan yang kesepian karena ditinggal generasi penerusnya.

Ia pun kian tampak suram dan tak bergairah semenjak berjangkitnya pagebluk maut.

Pecinan lawas yang dibelah Jalan Raya Pos ini semakin menua dalam kekiniannya.

Di balik kemuraman Lasem, lanskapnya masih memiliki ruang-ruang tengara kota yang memesona. Sederet arsitektur Cina-Hindianya menyimpan teladan budaya yang menjadi persemayaman jiwa kotanya.

Baca Juga: Meminimalisasi Penularan Covid-19 di Era New Normal, Begini Transportasi Publik yang Bakal Diterapkan di Indonesia

Baca Juga: Rumah Direnovasi, Harus Ngungsi Sementara atau Tetap di Rumah? Pertimbangkan Ini!

Pecinan ini pernah menjadi tempat pendaratan penyelundupan candu terbesar di Pulau Jawa.

Perdagangan candu di sepanjang pesisir Jawa sejatinya telah dilakukan oleh orang Cina sejak abad ke-17.

Tingginya keuntungan dan perputaran uang di jalur candu di Juwana dan Lasem mengakibatkan maraknya penyelundupan candu.

Itulah mengapa dia dijuluki "Corong Candu".

Setelah zaman keemasan candu berakhir, pecinan ini kembali berdenyut karena rumah-rumah batiknya.

Source : National Geographic Indonesia

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest