Adapun persentase kandungan senyawa di dalam abu ampas tebu sebelum dilakukan pembakaran adalah: 53 persen SiO2; 4,3 persen Al2O3; 7,5 persen Fe2O3; 6,6 persen CaO; 28,6 persen lain-lain.
Sedangkan, setelah dilakukan pembakaran abu ampas tebu pada suhu 600° C selama 2 jam, didapatkan hasil bahwa abu ampas tebu mengandung: 71 persen SiO2; 2,5 persen Al2O3; 8,2 persen Fe2O3; 3,6 persen CaO; 14,7 persen lain-lain .
Siti Vera menambahkan, dalam pembuatan batu bata tahan gempa dan ramah lingkungan tersebut, untuk bentuknya ialah segienam atau heksagonal.
Karena secara matematika bentuk heksagonal memerlukan lahan lebih hemat 13 persen dan menghasilkan populasi lebih banyak sekitar 15 persen dibanding bentuk segiempat.
"Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa bentuk heksagonal memberikan hasil yang lebih baik dibanding bentuk segiempat," kata Siti.
Dikatakan, bentuk segienam yang disusun bersama-sama mempunyai tingkat kerekatan yang lebih tinggi.
Hal ini disebabkan oleh simetri putar segienam yang berjumlah enam buah.
Bahan Untuk bahan lain selain abu ampas tebu, menurut Wahyuni, bahannya ialah: tanah liat, kayu bakar, jerami, minyak tanah, dan air.
Sedangkan alat yang diperlukan adalah: tungku pembakaran, ember, pengaduk, cetakan segienam, sarung tangan, dan masker.
Baca Juga: Jangan Panik, Di Mana Pun Sedang Berada, Ini 13 Panduan Saat Gempa