Tak perlu pakai listrik Untuk cara kerjanya, penggunaan alat ini hanya dengan menginjak pedal seperti pada pedal mobil hingga kran air terbuka serta sabun cair keluar dari botolnya.
"Wastafel ini juga tidak memerlukan aliran listrik dan dapat dipindah-pindah (portabel) sesuai kebutuhan, baik outdoor maupun indoor," kata Nur Hidayat.
Selain pasar, alat ini juga cocok untuk digunakan di berbagai tempat umum seperti terminal, masjid, puskesmas, poliklinik, masjid, toko/minimarket, dan sejenisnya.
Baca Juga: Antiseptik dan Desinfektan Punya Efek Samping Jika Tidak Tepat Penggunaannya, Apa Saja?
Adapun pembuatan prototipe wastafel itu dia menghabiskan waktu 3 hari.
Setelah prototipe jadi, maka pihaknya hanya membutuhkan waktu 2 hari untuk pembuatan setiap unitnya.
Lebih jauh, Nur Hidayat menjelaskan bahwa biaya pembuatan tiap unitnya sangat terjangkau yakni tidak lebih dari Rp 1 juta per unit.
Sementara ini, produksi wastafel injak ini masih untuk intern UNY serta akan disumbangkan ke puskesmas di sekitar kampus.Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul "Wastafel Portabel UNY Tak Perlu Disentuh Tangan, Begini Cara Pakainya"
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
(*)