IDEAonline –Selain nyaman, kamar ABG (anak baru gede) mesti disesuaikan dengan perkembangan psikologis, kebutuhan, dan minatnya.
Hobi dan minatnya sudah terbentuk, namun sifat anak-anaknya belum hilang sepenuhnya. Untuk mendapatkan kamar yang diinginkan, kita mesti menyesuaikan dengan minat, kegiatan, dan sifat para ABG ini.
Menurut L.E Berk (dalam buku Infants, Children & Adolescents) di usia pra-remaja ini anak-anak sudah mulai butuh privasi sendiri.
Baca Juga: Nyamuk Aedes Agypti Tidak Bertelur di Air Kotor, Waspadai Bagian Rumah Ini!
Mereka juga mulai bersosialisasi sehingga sering membawa teman-temannya ke dalam kamar. Untuk kegiatan yang satu ini, Anda tentu harus menyediakan area khusus.
Misalnya, tempat tidur yang lebih lebar atau cukup dengan menyediakan karpet.
Di usia segini, mereka juga sedang senang-senangnya mengoleksi barangbarang seperti boneka, foto-foto bersama teman, atau miniatur pemain bola idolanya.
Karenanya, rak untuk memajang benda-benda kesayangannya mutlak diperlukan.
Sedangkan yang laki-laki mulai ogah disamakan denganv perempuan. Anda bisa membedakan kamarnya dengan menggunakan tema olahraga, tema maritim, atau tema maskulin lainnya.
Memadukan Motif dengan Warna
Kamar yang dirancang untuk anak perempuan ini didominasi hijau pupus. Warna ini diterapkan di berbagai elemen, seperti dinding dan seprai.
Agar lebih menarik, salah satu dinding diberi wallpaper bermotif garis. Gorden pun diberi motif kotak kotak.
Walaupun tidak mendominasi, Penggunaan motif di sebuah ruangan bisa menimbulkan kesan tertentu. Motif garis vertikal membuat ruang terasa lebih tinggi.
Namun jika garis-garisnya terlalu banyak dan rapat, akan membuat ruang terasa lebih sempit. Sebaliknya, motif garis horizontal akan menimbulkan kesan rileks, ruang terasa lebih luas tapi sekaligus juga membuat ruang terasa rendah.
Sedangkan motif garis lengkung terlihat dinamis dan bergerak. Jangan memadukan terlalu banyak motif karena akan membuat anak bingung dan sulit untuk beristirahat.
Namun jangan juga menggunakan motif yang sama di seluruh elemen ruangan, karena hanya akan menimbulkan kesan monoton.
Yang paling baik untuk kamar tidur adalah motif-motif sederhana seperti garis lurus atau bunga-bunga. Sesuaikan juga motif dengan luas ruangan.
Ruang yang sempit sebaiknya jangan menggunakan motif-motif yang berukuran besar karena akan memenuhi ruang. Sebaliknya, motif kecil di ruangan yang besar akan terlihat “hilang”.
Kamar Si Pencinta Olahraga
Anak usia 9—12 tahun lazimnya sedang gandrung pada hal yang berbau olahraga. Mereka kerap mengidolakan bintang olahraga, mengoleksi poster, stiker, dan segala macam yang menyangkut olahraga favoritnya.
Nah, kecintaannya pada olahraga dapat diwadahi dengan menciptakan kamar yang sportif. Menempel poster atau menghadirkan pernak-pernik olahraga di kamar adalah salah satu contohnya.
Baca Juga: Nyamuk Aedes Agypti Tidak Bertelur di Air Kotor, Waspadai Bagian Rumah Ini!
Atau bisa juga dengan cara membuat mural di dinding dengan gambar cabang olahraga yang diminatinya. Berbeda dengan kamar sebelumnya, mural pada kamar ini memenuhi salah satu dinding kamar.
Yang perlu diingat, mural seperti ini bisa membuat kamar terlihat ramai dan padat. Karenanya, jangan gunakan warna yang gelap untuk dinding lainnya. Kalaupun ingin menggunakan warna gelap, gunakan hanya sebagai aksen.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 87
(*)