IDEAOnline-Dilansir dari Natural Resources Defence Council, pemanasan global terjadi lantaran adanya peningkatan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.
Gas rumah kaca yang berlebih akan memerangkap panas matahari di bumi.
Alhasil, suhu bumi akan naik dan menyebabkan perubahan iklim.
Bila dibiarkan berlarut-larut, perubahan iklim turut merusak ekosistem di bumi.
Hal ini juga telah diungkapkan oleh Wallace Smith Broecker, ilmuwan yang pertama kali memopulerkan istilah pemanasan global.
“Dengan membuang sejumlah besar gas rumah kaca ke atmosfer, seperti karbon dioksida dari pembakaran bahan bakar fosil, kita sedang melakukan percobaan yang dapat memiliki efek menghancurkan,” ujar Broecker kepada Associated Press pada 1997 yang dikutip Kompas.com (19/2/2019).
Dampak lain dari peningkatan gas-gas tersebut, manusia juga akan semakin susah untuk mendapatkan udara bersih sehingga masalah kesehatan mengintainya, mulai dari asma, ISPA, hingga kanker.
Pencemaran udara sendiri disebabkan oleh berbagai sektor, mulai dari rumah tangga, transportasi, hingga industri.
Namun, sebagian besar disumbang oleh sektor industri. Di Jakarta saja, menurut pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah, penyumbang dominan polusi udara adalah sektor industri.
Baca Juga: Bebas Bau di Wastafel, Ini Green Sanitasi Air Bersih dan Kotor