“Kontribusinya (polusi pabrik) cukup besar, sekitar 60 persen,” ujarnya, seperti dikutip dari Kontan, pada Rabu (14/8/2019).
Bukan hanya polusi udara, sektor industri juga menyumbang berbagai hal yang mengakibatkan pencemaran lingkungan lain, seperti pencemaran tanah dan air.
Pasalnya, penggunaan bahan bakar fosil dan material dengan zat kimia dapat menghasilkan limbah yang berbahaya bagi alam.
Teknologi ramah lingkungan
Ketergantungan manusia dengan alam menjadi alasan utama mengapa pencemaran lingkungan terus terjadi.
Meski begitu, kini semakin banyak orang yang memahami pentingnya menjaga alam.
Dengan latar belakang tersebut, muncullah tren eco-friendly atau ramah lingkungan beberapa tahun belakangan.
Tren ini biasa dikaitkan dengan produk, hasil olahan, dan bahan baku yang tidak berbahaya untuk manusia, bumi, maupun lingkungan sekitar.
Dikutip dari situs Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, teknologi ramah lingkungan adalah teknologi yang dalam pembuatan dan penerapannya menggunakan bahan baku ramah lingkungan, proses yang efektif dan efisien, serta mengeluarkan limbah yang minimal.
Teknologi ramah lingkungan ini bisa diterapkan di berbagai bidang, seperti energi, transportasi, industri, dan rumah tangga.
Eco-friendly menjadi angin segar bagi para pecinta lingkungan karena merupakan salah satu cara untuk mempertahankan kesehatan alam yang nantinya akan memberikan manfaat bagi keberlangsungan hidup makhluk hidup, khususnya manusia.
Baca Juga: Green Carport Sejukkan Rumah, Cara Pilih Tanaman dan Rencanakan Rambatan