Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Amankah Melakukan Vaksinasi Anak di Saat Covid-19? Ini 5 Anjuran IDAI

Kontributor 01 - Kamis, 02 Juli 2020 | 18:22
Ilustrasi 7 tips buat rumah ramah anak
dezeen

Ilustrasi 7 tips buat rumah ramah anak

IDEAOnline-Pandemi Covid-19 memengaruhi berbagai aktivitas kehidupan, termasuk pada aspek kesehatan terutama terkait pelayanan vaksinasi atau imunisasi untuk anak-anak.

Bahkan mungkin, anak kamu juga menjadi salah satu peserta vaksinasi yang harus menunda melakukannya selama pandemi ini berlangsung, karena khawatir terhadap berbagai risiko, termasuk infeksi virus SARS-CoV-2.

Dokter Spesialis Anak di RS Pondok Indah, dr Caesar Pronocitro SpA MSc mengatakan kondisi atau kekhawatiran terhadap pelaksanaan vaksinasi di tengah pandemi ini sebenarnya bisa diminalisir risikonya dengan mengikuti berbagai anjuran kesehatan.

"Apabila ada vaksin yang tertinggal bisa tetap dilakukan dengan jadwal vaksinasi yang direkomendasikan IDAI," kata Caesar dalam diskusi daring bertajuk Pentingnya Vaksinasi untuk Anak, Rabu (1/7/2020).

Terkait hal ini Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) memberikan beberapa rekomendasi atau panduan agar vaksinasi tetap bisa diberikan sesuai jadwal, terutama untuk anak yang berusia di bawah 18 bulan.

1. Atur jadwal kedatangan

Upayakan agar kamu sebagai orangtua, dapat dengan cermat mengatur jadwal kedatangan di fasilitas kesehatan untuk melakukan vaksinasi pada anakmu.

Caesar menjelaskan, pengaturan jadwal kedatangan ini menjadi penting untuk menghindari kepadatan anak atau orangtua saat menunggu.

"Bisa kalau jadwalnya jam 10, datangnya (di RS) 15 menit sebelum jam 10 itu. Biar tidak menunggu lama dan berisiko kontak dengan banyak orang," ujar dia.

Baca Juga: Sama-sama Bisa Membunuh Virus, Antiseptik Punya Peruntukan Berbeda dengan Desinfektan

Ilustrasi kamar anak, satu kamar untuk dua anak.

Ilustrasi kamar anak, satu kamar untuk dua anak.

2. Lakukan skrining

Di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum usai ini.

Melakukan proses skrining, diberlakukan pada hampir semua layanan kesehatan di rumah sakit, untuk mengurangi risiko terinfeksi Covid-19.

Proses skrining ini, kata dia, diprioritaskan terutama pada individu termasuk anak-anak yang memiliki gejala atau kontak dengan individu yang terdiagnosis Covid-19.

"Ini biasanya akan ditangani proses skrining secara khusus," tuturnya.

3. Pemisahan area

Sebagai upaya yang lebih untuk memproteksi diri kamu dan anak-anak yang akan melakukan vaksinasi, sebaiknya upayakan mencari fasilitas kesehatan yang memisahkan area anak yang sakit dan yang sehat.

"Cari poliklinik yang berbeda tempatnya untuk anak yang sakit dan sehat itu," kata dia.

Tujuannya juga, meminimalisir terjadi kontak atau infeksi droplet dari anak yang sakit tanpa sepengetahuan kita.

4. Jaga jarak aman

Kendati new normal atau tatanan hidup baru telah diberlakukan pada hampir semua aspek termasuk rumah sakit dan fasilitas kesehatan, namun, physical distancing atau jaga jarak aman masih harus tetap dilakukan di mana pun berada.

Begitu juga selama proses menunggu antrean giliran konsultasi dan perawatan tim medis.

"Jaga jarak, biar nggak padat (ruangannya)," ujarnya.

Baca Juga: Soal Menangkal Virus Ternyata Sudah Dilakukan Ayu Dewi Sejak Lama di Rumahnya, Apa Kebiasaan Baik yang Ditanamkannya?

Ilustrasi Seorang anak kecil berjemur di pantai.

Ilustrasi Seorang anak kecil berjemur di pantai.

5. Sediakan cuci tangan

Menyediakan sarana fasilitas mencuci tangan atau hand sanitizer juga perlu dilakukan oleh pihak fasilitas kesehatan yangmu.

Caesar berkata, setidaknya dengan rutin mencuci tangan atau pakai hand sanitizer, dan menggunakan masker di manapun berada akan membantu meminimalisir risiko infeksi.

Apalagi di tempat-tempat yang memang memiliki potensi tinggi seperti di fasyankes tersebut.

"Kita gak tahu dari siapa kita bisa terinfeksi. Juga paling tidak kita juga menjaga diri, siapa tahu kita yang Orang Tanpa Gejala (OTG) tanpa kita yang berisiko menularkan itu ( Covid-19)," kata dia.

Caesar juga mengingatkan lokasi vaksinasi yang lebih kecil tidak menjamin risiko lebih rendah.

Baca Juga: Antiseptik dan Desinfektan Punya Efek Samping Jika Tidak Tepat Penggunaannya, Apa Saja?

Jika area antara pasien yang sakit dan sehat tidak dipisahkan.

Kamu sebagai orang tua harus aktif mencari informasi apakah lokasi vaksinasi menerapkan panduan-panduan dari IDAI tersebut, serta menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dan disinfeksi rutin yang sesuai standar.

Ia juga menambahkan, penundaan vaksinasi, karena khawatir risiko Covid-19, dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit pada bayi dan anak-anak.

Di antaranya seperti difteri, pertusis, hepatitis B, campak dan lain sebagainya.Artikel ini telah tayang di Kompas.comdengan judul "Bingung Vaksinasi Anak Selama Pandemi Covid-19? Ini 5 Anjuran IDAI"

#berbagiIDEA

Source : kompas

Editor : iDEA





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular