Follow Us

Nyamuk Demam Berdarah Merajalela di Musim Hujan dan Tak Mati Saat Kemarau, Ini Penjelasannya!

Kontributor 01 - Minggu, 05 Juli 2020 | 09:42
Ilustrasi Proses fogging  punya dampak mengerikan ketimbang nyamuk yang akan diberantas.

Ilustrasi Proses fogging punya dampak mengerikan ketimbang nyamuk yang akan diberantas.

Negara kedua dengan Kasus DBD Terbanyak “Dari hasil penelitian, Indonesia merupakan negara kedua dengan penderita DBD terbanyak di dunia setelah Brasil,” tutur Tedjo.

Epidemi dengue di Indonesia telah dimulai pada 1968, tepatnya di Jakarta dan Surabaya.

“Dulu kasusnya masih sedikit, namun sampai sekarang kasusnya sangat meningkat. Pada tahun 1968, prevalensi pasien yang terkena DBD masih 0,05 per 100.000 jiwa. Namun pada 2016, meningkat sangat pesat menjadi 86 per 100.000 jiwa,” paparnya.

Baca Juga: 3 Jenis Nyamuk Pembawa dan Penyebar Penyakit ke Manusia yang Mematikan

Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) lewat situs resminya menyebutkan bahwa DBD merupakan masalah kesehatan utama di wilayah tropis dan sub-tropis.

Sampai saat ini, sekitar 3,9 miliar orang di 128 negara di dunia berisiko terinfeksi virus dengue.

Diperkirakan, hampir 390 juta kasus infeksi DBD terjadi setiap tahun secara global.

Hal tersebut mengakibatkan hampir 500.000 orang di seluruh dunia membutuhkan perawatan setiap tahunnya, sementara 20.000 orang di antaranya meninggal dunia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengapa Nyamuk Demam Berdarah Merajalela di Musim Hujan?"

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

(*)

Source : kompas

Editor : iDEA

Latest