Rata-rata orang menyiram toilet sebanyak lima hingga enam kali setiap hari, yang menambahkan jumlah hingga hampir 2.000 flush (siraman) per tahun.
Jadi, setiap kali Anda menyiram, "Aerosol dibuat karena aliran air ke dalam toilet," Jason Tetro, seorang ilmuwan tamu di Universitas Guelph dan penulis The Germ Files: The Surprising Way Microbes Can Improve Health and Life (and How to Protect Yourself From the Bad Ones), menambahkan.
Baca Juga: Bisa Menjangkiti Manusia, Kutu Kucing Harus Segera Diobati!
"Ketika ini terjadi, setiap mikroba yang disimpan di toilet tersebut dapat dikirm ke lingkungan sekitarnya."
Leeds Teaching Hospital mengungkapkan pada penelitian sebelumnya bahwa bakteri dapat terbang 10 inci (25 cm) ke udara.
Pada tahun 2012, para peneliti dari Universitas Leeds menguji udara di atas toilet dan menemukan bahwa kuman tertentu yang disebut C.difficile (yang menyebabkan bakteri ganas dan muntah) dapat terbang hingga 10 inci (25 cm) di atas toilet setiap kali toilet disiram tanpa menutupnya.
Dicatat juga bahwa kuman-kuman juga terlihat di sekeliling toilet dan bahkan ketika tidak ada yang menggunakan toilet.
Jadi, pada dasarnya, toilet terbuka yang tidak digunakan masih bisa menyebarkan bakteri.
Studi lain dari University of Oklahoma dengan metode yang sama menyimpulkan bahwa tutup toilet dapat berkontribusi dalam penularan penyakit menular.
Terlebih lagi, Business Insider mencatat bahwa sebuah studi tahun 1975 menemukan bahwa apa pun yang Anda masukkan ke toilet dapat bertahan lama setelah Anda menyiram, seperti halnya toilet dapat menyebarkan mikroba berbahaya saat menempati benda dan permukaan lain di kamar mandi.
Baca Juga: Takut Salah Memilih? Inilah 8 Langkah Mudah Mengombinasi Warna