Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sering di Ruangan yang Ada ACnya Bikin Gampang Sakit? Ini Alasannya!

Johanna Erly Widyartanti - Sabtu, 18 Juli 2020 | 19:00
Salah satu penggunaan energi terbesar di rumah tangga terdapat pada pendingin ruangan (AC).
familylivingtoday.com

Salah satu penggunaan energi terbesar di rumah tangga terdapat pada pendingin ruangan (AC).

IDEAOnline-Tinggal di kota dengan cuaca yang selalu panas seperti wilayah Jabodetabek membuat banyak orang bergantung pada pendingin ruangan (AC) untuk memperoleh suhu yang sejuk dan nyaman.

Hampir setiap waktu kita berada di ruangan ber-AC, mulai dari di rumah, di kendaraan, di kantor, mal, hingga restoran.

Walau demikian, banyak juga orang yang khawatir ruangan ber-AC itu membuat tubuh rentan sakit.

Kecemasan itu tidak sepenuhnya salah.

Menurut penelitian dalam International Journal of Epidemiology, penghuni di gedung yang selalu ber-AC ternyata lebih sering mengalami gejala sakit dibandingkan dengan mereka yang beraktivitas di gedung dengan ventilasi natural.

“Ada banyak penelitian yang menemukan bahwa penghuni kantor yang ber-AC lebih sering mengalami gejala sick building syndrome (SBS),” kata ketua kelompok studi lingkungan dalam ruang, William Fisk.

SBS merupakan istilah untuk kondisi yang disebabkan karena berada dalam gedung atau ruangan tertutup dengan kualitas udara buruk.

Baca Juga: Solusi Rumah Panas dan Pengap, Cara Mendinginkan Tanpa AC (1)

Ilustrasi-Pendingin ruangan (AC) di ruang keluarga.

Ilustrasi-Pendingin ruangan (AC) di ruang keluarga.

“Gejala SBS yang dilaporkan antara lain iritasi mata, hidung, dan tenggorokan, serta gejala pada pernapasan seperti batuk,” kata Fisk.

Ia mengatakan, gejala itu biasanya disebabkan karena kelembaban di AC unit, yang membuat orang terpapar toksin, alergen, atau iritan.

Editor : iDEA





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular