Follow Us

Sering di Ruangan yang Ada ACnya Bikin Gampang Sakit? Ini Alasannya!

Johanna Erly Widyartanti - Sabtu, 18 Juli 2020 | 19:00
Salah satu penggunaan energi terbesar di rumah tangga terdapat pada pendingin ruangan (AC).
familylivingtoday.com

Salah satu penggunaan energi terbesar di rumah tangga terdapat pada pendingin ruangan (AC).

Kelembapan tersebut membuat sistemnya rentan oleh polutan yang sangat kecil.

“Sistem AC memang rawan mengumpulkan mikroorganisme penyebab infeksi dan alergen, seperti tungau debu,” kata dokter paru Wassim Labaki.

Walau begitu, dengan pemeliharaan yang baik, termasuk mengganti saringan secara berkala bisa mencegah sirkulasi udara yang tidak sehat.

Efek psikologi Keberadaan AC memang sudah menjadi sesuatu yang wajib bagi mayoritas penduduk di negara dengan iklim panas.

Dengan suhu udara yang relatif sejuk, seseorang ternyata bisa lebih produktif.

Suhu udara yang dianggap kondusif bagi pekerja kantoran adalah berkisar 21 derajat plus atau minus dua derajat.

Baca Juga: Jangan Abai, Bisa Picu Kebakaran, Inilah 7 Penyebab AC Bermasalah

Ilustrasi-Bukaan yang cukup dan bantuan pendingin ruang bikin rumah sejuk.

Ilustrasi-Bukaan yang cukup dan bantuan pendingin ruang bikin rumah sejuk.

“Pendingin ruangan bisa membantu menjaga suhu tersebut, walau teknologi lain juga bisa,” kata Fisk.

Manfaat lain dari AC juga diungkapkan sebuah penelitian yang dilakukan tim dari Universitas Yale, yakni menyaring udara yang kotor dari luar.

“Sistem AC biasanya dilengkapi dengan filter yang bisa menghilangkan partikel dari udara yang bersirkulasi. Dengan jendela tertutup dan AC, konsentrasi polutan udara dari luar, seperti partikel, ozon, dan alergen, sangat berkurang,” kata Fisk.

Hal itu sangat bermanfaat bagi orang yang alergi dan penyakit pernapaan seperti sesak napas akibat gangguan paru, berada di dalam ruangan dengan AC dihidupkan dapat mengurangi paparan polutan dan polen.

Editor : iDEA

Latest