Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Warna yang Boleh dan Tidak Boleh Diterapkan di Area Anak Autis dan Hiperaktif

Johanna Erly Widyartanti - Selasa, 21 Juli 2020 | 16:30
Aksen warna pastel di dominasi warna yang juga lembut, menciptakan kesan tenang.
Dok. AkzoNobel

Aksen warna pastel di dominasi warna yang juga lembut, menciptakan kesan tenang.

IDEAonline-Desain tak hanya berfungsi sebagai pemanis.

Bagi kasus-kasus tertentu, tataruang yang baik dapat menjadi solusi dan bantuan terapi.

Salah satu contohnya adalah penerapan desain bagi ruangan yang dihuni oleh anak-anak berkebutuhan khusus.

Masalah psikologis merupakan fokus utama dari anak-anak berkebutuhan khusus ini.

Untuk mengetahui bentuk desain yang seharusnya diaplikasikan dalam ruangan ini, karakter dari kasus masing-masing harus diketahui secara mendalam.

Anak autisma dan hiperaktif merupakan dua golongan yang dapat terpengaruh ruangan sekitarnya, dari segi apapun.

Yandi Andri Yatmo dan Paramita Atmodowirjo merupakan salah satu dari banyak arsitek yang bergerak di bidang anak berkebutuan khusus.

Yandi menuturkan, bahwa dengan pengolahan interior yang tepat, dampak positif akan terbentuk, unsur terapi pun akan terjadi.

Baca Juga: Risau Anak Tak Mau Diam? Inilah Inspirasi Desain Kamar Anak Hiperaktif

Ilustrasi autis.

Ilustrasi autis.

Bagi anak-anak berkebutuhan khusus, terutama anak penyandang autis dan hiperaktif, penerapan warna ruang yang tepat adalah sebuah terapi.

Warna sangat berpengaruh terhadap perkembangan sang anak.

Editor : iDEA





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular