IDEAonline –Buat apa rumah bagus-bagus kalau penghuninya selalu merasa kepanasan? Belum lagi air yang tampias saat hujan, wah pasti tidak nyaman.
Berada di khatulistiwa, Indonesia memiliki iklim tropis lembab yang menerima radiasi matahari yang menyengat dan curah hujan yang cukup tinggi.
Di sisi lain, rumah merupakan lingkungan buatan yang didesain agar manusia dapat terlindung dari segala cuaca.
Rumah yang nyaman bagi manusia tropis adalah apabila desain rumah tersebut dapat menyelesaikan masalah-masalah yang ditimbulkan oleh kondisi iklim.
Ada banyak cara untuk menyiasati masalah cuaca, terutama masalah suhu yang panas dan air hujan.
Baca Juga: Efisiensi Bujet Saat Renovasi Rumah Seluas 170 Meter, Ketahui Dulu Stuktur Bangunanmu!
Semakin Lebar Teritisan, Semakin Adem Ruang
Pada rumah di daerah tropis, teritisan kerap ditemui dalam bentuk teras di depan atau samping rumah.
Teritisan adalah salah satu elemen yang penting pada bangunan tropis.
Baca Juga: Tingkatkan Sirkulasi Darah, Ternyata Menempelkan Kaki ke Tembok Sebelum Tidur Miliki Banyak Manfaat!
Berupa atap tambahan yang berdiri sendiri atau bisa juga merupakan perpanjangan dari atap utama (tanpa dinding).
Fungsi teritisan ada 3, yakni menghalangi sinar matahari secara langsung, menghalangi tampias air hujan, dan mengurangi suhu di dalam ruang.
Menurut Tri Harso Karyono (dosen Arsitektur Universitas Tarumanegara), suhu dalam ruang dapat berkurang karena suhu panas yang berasal dari luar telah didinginkan terlebih dahulu di teritisan sebelum masuk ke dalam rumah.
Tentu ventilasi juga harus diperhatikan agar udara bisa mengalir dengan leluasa. Semakin lebar teritisan, tentu akan membikin ruang makin adem dan air hujan tidak akan tampias.
Namun konsekuensinya, ruang akan semakin gelap karena cahaya matahari yang masuk cuma sedikit.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 81
(*)