Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sulit Cium Bau adalah Gejala Covid-19, Terapi Ini Bisa Bantu Pemulihan

Kontributor 01 - Sabtu, 25 Juli 2020 | 11:00
Ilustrasi pengharum ruangan. Sulit cium bau adalah gejala utama Covid-19.
youtube.com

Ilustrasi pengharum ruangan. Sulit cium bau adalah gejala utama Covid-19.

IDEAOnline-Anosmia atau kehilangan kemampuan mencium bau diidentifikasi sebagai gejala utama Covid-19.

Beberapa orang mengalami anosmia dalam waktu lama, bahkan setelah dinyatakan sembuh.

Gejala yang pertama kali diakui secara resmi sebagai efek samping dari infeksi virus corona SARS-CoV-2 oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) pada bulan April, dapat sangat memengaruhi kualitas hidup dan mengganggu pekerjaan mereka.

Untuk memulihkan kemampuan indera penciuman, beberapa pasien sedang melakukan terapi bau.

Salah satu organisasi yang menawarkan harapan bagi orang yang kehilangan bau adalah AbScent, sebuah badan amal Inggris yang fokus melakukan terapi untuk anosmia.

"Saat ini, ada tiga kali lipat orang yang melakukan terapi bau dibanding sebelum Covid-19 muncul," kata Chrissi Kelly, pendiri AbScent dilansir IFL Science, Senin (20/7/2020).

Kelly mengatakan, organisasinya mulai terhubung dengan lebih banyak orang sejak bulan Maret.

"Saya pertama kali dihubungi lewat media sosial pada bulan Maret. Pertama dari Iran, kemudian Italia, dan Spanyol. Sekarang kami memiliki lebih dari 7.000 anggota dalam kelompok (Facebook) kami."

Baca Juga: Hubungan Orang Tanpa Gejala dengan Sistem Kekebalan Tubuh

Gejala utama Covid-19 akan sulit mencium bau.
Kompas.com

Gejala utama Covid-19 akan sulit mencium bau.

Terapi bau pada dasarnya adalah bentuk fisioterapi untuk indera penciuman.

Source : kompas

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular