Tanaman berdaun hijau pun dihadirkan sebagai pemasok kesegaran.
Namun, demi mengatasi masalah bangunan yang mengarah ke barat, bidang-bidang transparan ke arah barat diminimalkan.
Rumah pada sisi ini akan merasakan panas matahari di kala sore, yang selain tak nyaman, intensitasnya juga terlalu terik.
Jika diperlukan bukaan di sisi ini, maka masuknya cahaya diminimalkan dengan penerapan kaidah arsitektural.
Banyaknya cahaya yang masuk ke dalam rumah melalui area yang terpapar langsung oleh cahaya sore menjadi pertimbangan utama.
Ini mengakibatkan perlunya secondary skin diaplikasikan, utamanya pada dinding yang membatasi ruang dalam dan luar serta bukaan transparan di area ini.
Baca Juga: Di Rumah Tropis Warna Makin Terang Makin Baik, Ini Alasannya!
Untuk memaksimalkan peran secondary skin, arsitek melengkapinya dengan memainkan bentuk pada elemen-elemen fasad agar radiasi matahari dari arah barat ini benar-benar teredam.
Permainan bentuk diciptakan dengan membuat konsep cut and fill dengan memanfaatkan kondisi lahan yang sedikit berkontur.
Tampak rumah yang cukup lebar seakan terbagi dalam beberapa bagian dibedakan dengan bentuk yang berlainan, memberikan penyelesaian tampak yang seimbang.
Selain itu, kanopi panjang ditambahkan pada pintu masuk utama rumah.