Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Pesona Fasad Rumah Tropis dan Arsitektur Modern yang Merespons Iklim

Johanna Erly Widyartanti - Minggu, 26 Juli 2020 | 22:40
Kanopi di pintu masuk dan balkon berperan jadi secondary skin di rumah tropis ini.
Arsitek Tita Kumala

Kanopi di pintu masuk dan balkon berperan jadi secondary skin di rumah tropis ini.

IDEAOnline-Estetika desain kulit kedua yang melebur dalam konsep arsitektur modern menjadi respons terhadap masalah terhadap iklim.

Desain rumah ini mengusung konsep rumah tropis dengan penguatan material lokal.

Mengoptimalkan potensi alam adalah hal utama yang ingin diterapkan dalam desainnya.

Cahaya matahari yang berlimpah dimaksimalkan sebagai penerangan alami.

Sementara angin yang segar sebagai pengudaraan penyejuk ruang dalam.

Keduanya merupakan hal utama yang ingin diterapkan dalam desain ini.

Bukaan alami dibuat sebanyak mungkin.

Sebaliknya pemakaian beton dibuat seminimal mungkin.

Baca Juga: Solusi Desain Rumah Tropis dalam Mengatasi Panas dengan Olahan Atap

Secondary skin diikuti permainan bentuk di rumah tropis, estetis dan fungsional.

Secondary skin diikuti permainan bentuk di rumah tropis, estetis dan fungsional.

Ruang yang tak membutuhkan privasi dibuat “terbuka”.

Tanaman berdaun hijau pun dihadirkan sebagai pemasok kesegaran.

Namun, demi mengatasi masalah bangunan yang mengarah ke barat, bidang-bidang transparan ke arah barat diminimalkan.

Rumah pada sisi ini akan merasakan panas matahari di kala sore, yang selain tak nyaman, intensitasnya juga terlalu terik.

Jika diperlukan bukaan di sisi ini, maka masuknya cahaya diminimalkan dengan penerapan kaidah arsitektural.

Banyaknya cahaya yang masuk ke dalam rumah melalui area yang terpapar langsung oleh cahaya sore menjadi pertimbangan utama.

Ini mengakibatkan perlunya secondary skin diaplikasikan, utamanya pada dinding yang membatasi ruang dalam dan luar serta bukaan transparan di area ini.

Baca Juga: Di Rumah Tropis Warna Makin Terang Makin Baik, Ini Alasannya!

Batu alam diaplikasikan dengan teknik adu manis hasilkan ruang penyaring udara panas.

Batu alam diaplikasikan dengan teknik adu manis hasilkan ruang penyaring udara panas.

Untuk memaksimalkan peran secondary skin, arsitek melengkapinya dengan memainkan bentuk pada elemen-elemen fasad agar radiasi matahari dari arah barat ini benar-benar teredam.

Permainan bentuk diciptakan dengan membuat konsep cut and fill dengan memanfaatkan kondisi lahan yang sedikit berkontur.

Tampak rumah yang cukup lebar seakan terbagi dalam beberapa bagian dibedakan dengan bentuk yang berlainan, memberikan penyelesaian tampak yang seimbang.

Selain itu, kanopi panjang ditambahkan pada pintu masuk utama rumah.

Kanopi yang disangga oleh 2 kolom struktural ini berguna mengurangi sudut datangnya cahaya matahari.

Baca Juga: 5 Olahan Desain Rumah Tropis Siasati Panas yang Sering Salah Pengaplikasiannya

Tanaman juga menjadi penyeimbang unsur perkerasan pada carport di rumah tropis ini.

Tanaman juga menjadi penyeimbang unsur perkerasan pada carport di rumah tropis ini.

Hadirnya kanopi panjang juga menjadi solusi masalah tampias sehingga air tak mudah terbawa angin masuk ke rumah.

Lahan yang naik-turun pun menjadi sebuah potensi untuk mempercantik fasad rumah dan mengoptimalkan fungsi secondary skin sebagai peredam panas.

Tanaman dihadirkan sebagai unsur alami yang menyokong kesegaran sekaligus menjadi alat kamuflase perbedaan tinggi di entry area ini.

Hadirnya tanaman juga menjadi penyeimbang kesan bagi fasad rumah.

Hamparan batu alam yang melapis lantai carport, melunak oleh hijau tanaman dan warna-warni bunga.

Baca Juga: Seberapa Besar Jendela Harus Dibuat? Tips Sehat Perkirakan Luas Bukaan

#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork

(*)

Editor : iDEA

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

Popular

Tag Popular