Dampak yang timbul ini sangat bervariasi dan tergantung dari beberapa hal seperti jenis AC yang digunakan, lokasi rumah, penggunaan elemen interior di dalam rumah, posisi pintu, jumlah orang yang berada di ruangan, dan system penghawaan/ventilasi di rumah.
Sebagai contoh, AC yang diletakkan di dalam ruang yang penghawaan/ ventilasinya minim, akan menimbulkan dampak negatif yang lebih besar dibandingkan bila AC tesebut diletakkan di ruang yang penghawaan/ventilasinya cukup.
Ruangan ber-AC yang minim ventilasi akan banyak menyimpan bakteri dan kuman karena “kotoran” tersebut tidak bisa keluar dari ruangan.
Baca Juga: Salah Kaprah, Luka Bakar Dioles Pasta Gigi atau Odol, Ini yang Benar!
Hendaknya ruangan ber-AC selalu dibuka jendelanya secara rutin, sehingga hawa di dalamnya bisa diganti dengan udara segar.
Baca Juga: Pesona Fasad Rumah Tropis dan Arsitektur Modern yang Merespons Iklim
Selain itu, bakteri atau partikel kuman yang berkumpul di dalam ruang bisa keluar.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 65
(*)