Follow Us

Salah Kaprah, Luka Bakar Dioles Pasta Gigi atau Odol, Ini yang Benar!

Kontributor 01 - Minggu, 26 Juli 2020 | 22:40
Ilustrasi luka bakar.
Tribun Bangka

Ilustrasi luka bakar.

IDEAOnline-Luka bakar bisa disebabkan saat tangan tak sengaja tersiram air panas, terkena minyak panas, menyentuh catokan panas, dan lain sebagainya.

Menurut data Riskesdas 2018, angka kasus luka bakar menempati urutan ke-5 sebagai jenis cedera tidak sengaja.

Ada tren kenaikan kasus luka bakar di rumah sejak 2013-2018, dari 0,6 persen menjadi 1,3 persen dari jumlah penduduk Indonesia.

Dengan kata lain, ada sekitar 3 juta kasus luka bakar.

Sayangnya, masih banyak masyarakat yang salah dalam melakukan penanganan luka bakar.

Baca Juga: Waspada Tetanus, Hindari Ada Luka dan Goresan di Tubuh Saat Berkebun

Dikatakan dr. Sandi Perutama Gani, Medical Expert Combiphar, banyak masyarakat yang mengoleskan pasta gigi, mentega, hingga kecap ketika mengalami luka bakar.

"Gunakan bahan ini (kecap, mentega, dan pasta gigi) sebagaimana mestinya saja. Bukan untuk penanganan luka bakar," kata Sandi dalam acara virtual media briefing, Combiphar Health Desk, Rabu (22/7/2020).

Sandi menjelaskan, pemakaian bahan-bahan yang tidak semestinya digunakan untuk luka bakar justru dapat memperburuk luka, meningkatkan kemungkinan infeksi, dan menimbulkan jaringan parut seperti keloid.

Baca Juga: Kakak Syahrini Meninggal Akibat Kesetrum, Lakukan Hal ini Bila Ada yang Tersengat Listrik

Menurut ahli, luka bakar cukup dialiri air dan dioles salep.
mashable

Menurut ahli, luka bakar cukup dialiri air dan dioles salep.

Source : kompas

Editor : Maulina Kadiranti

Baca Lainnya

Latest