Walaupunkeduanya adalah vila, tak ada salahnyamengambil ide dari sini, kan?
Natural denganGemericik Air
Kamar mandi—yang terbuka ke arah ruang tidur utama ini—berusaha mendekatkan diri dengan alam.
Di bawah gentong, dibuat dasar dari batu bata setinggi 40 cm. Di tempat inlah pompa disembunyikan sehingga dari luar tidak terlihat sama sekali.
Salah satu caranya adalahdengan membiarkan sebagian besar areanya—yaitu area shower danpancuran gentong—dalam keadaan terbuka.
Dari arah bathtub pun kitamasih dapat menikmati indahnya langit. Tiang shower sendiri dibuat dari bata yang dilapisi batu candi.
Bagian bawahnya dibuat dari batu paras yang diberi koral hitam di sekelilingnya. Kalau ingin lebih natural, batu bisa diganti dengan bilah-bilah kayu bangkirai.
Diseberangnya, ada partisi dari batu candi yang berfungsi membatasipandangan dari area westafel kearah shower.
Yang unik, ada papansetinggi 50 cm dari lantai yang terbuatdari kayu bangkirai. Jadi kalau capekberdiri, kita bisa mandi sambil duduk, lho!
Agar tidak terlihat polos, di atas partisi ini diletakkan semacam kisi-kisi dari kayu yang dicat sewarna dengan warna batu candi.
Selain bisa menatap langit, kitabisa mendengar suara gemericik air. Suara gemericik ini berasal dari aliranair di pancuran gentong.