IDEAonline-Kayu banyak dimanfaatkan sebagai bahan untuk mendirikan bangunan.
Akan tetapi, penggunaan kayu secara besar-besaran berpotensi untuk mengurangi area hijau hingga penggundulan hutan.
Namun ada pilihan lain yang tidak kalah dengan material kayu, yaitu bambu. Material ini ramah lingkungan karena untuk menumbuhkan bambu, hanya perlu waktu sekitar 3-5 tahun.
Tak hanya itu, bambu juga dapat tumbuh di berbagai kondisi lahan.
Oleh karena itu, produksinya menjadi lebih murah.
Struktur bambu pun tidak kalah kuat dibandingkan kayu.
Sejatinya, bambu sudah lama dilirik sebagai salah satu alternatif dalam dunia arsitektur.
Tak hanya digunakan sebagai material utama dalam mendirikan bangunan, bahan lokal ini juga mulai menjadi salah satu elemen dalam desain interior.
Salah satu upaya untuk memanfaatkan material ini dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman (Puskim) Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan mengembangkan bambu laminasi.
Saat ini Bambu Laminasi telah diaplikasikan sebagai struktur rumah tradisional di Desa Penglipuran, Kabupaten Bangli, Bali.
Di samping untuk kebutuhan konstruksi bangunan, bambu laminasi juga dimanfaatkan sebagai bahan kerajinan tangan, daun pintu dinding tempel, parket lantai, meubel, dan gazebo.