Sementara itu Plant Manager PT Inoac Polytechno Indonesia Iwant Suprijanto mengatakan selama ini banyak kerugian akibat peredaran barang palsu.
Bahkan, menurutnya, pemerintah ikut menjadi korban karena kehilangan potensi pendapatan negara dari pajak maupun penerimaan lainnya.
Baca Juga: Agar Rapi dan Enak Dilihat, Lakukan 5 Hal Ini Saat Menyimpan Barang
Menurut Iwant, produsen barang palsu sudah dipastikan tidak membayar pajak. Karenanya, mereka bisa menjual kasur dengan harga jauh lebih murah dibanding produk Inoac dan Vita.
“Oleh sebab itu, PT Inoac Polytechno Indonesia telah menyiapkan (pengacara) dan bekerja sama dengan aparat keamanan siap memerangi pelaku pemalsuan," cetus dia.
Arif memprediksi, bila peredaran barang palsu berhasil diberantas maka pasar Inoac dan Vita akan mengalami peningkatan signifikan setiap tahunnya.
Permintaan kasur busa sejak tiga tahun lalu hingga sekarang terus meningkat, pada 2018-2019, misalnya, masing-masing mengalami kenaikan sebesar 47 persen dan 20 persen.
Tahun ini, permintaan juga diperkirakan mengalami pertumbuhan 30 pesren.
Saat ini, produk Vita, Mattress Plus, dan Inoac menguasai 82 persen pasar matras Jabodetabek serta beberapa wilayah lain di Jawa Barat.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasur Busa Palsu Gerus Pasar Vita dan Inoac 40 Persen"
#Berbagiidea #Berbagicerita #Bisadarirumah #Gridnetwork
(*)