Oleh karena itu, luas lahan yang tersisa dirasa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga ini, yang membutuhkan luas bangunan sekitar 500 m2.
Untuk mengatasi kekurangan lahan ini, maka Adi Dewanto dan tim Papyruz, yang dipercayai mendesain rumah ini, membuat bangunan yang mengikuti sumbu diagonal lahan.
Dengan mengikuti sumbu miring ini, otomatis luas bangunan ke samping akan bisa diperbesar, sehingga luasan bangunan yang diharapkan bisa tercapai.
Selain untuk mengakali luasan bangunan, secara tidak langsung bangunan yang dimiringkan 45 derajat ini justru mendapatkan cahaya matahari secara maksimal.
Terutama ruang-ruang yang memang perlu banyak sinar, sehingga penerangan buatan tidak diperlukan pada siang hari.
Baca Juga: Trik Cerdas Agar Kulkas Tetap Hemat Listrik, Jangan Lakukan Hal Ini
Baca Juga: Jangan Matikan Sumber Listrik dengan Keadaan Tangan Basah, Lakukan Trik Ini Saat Kesetrum!
Lahan yang Tersisa
Konsekuensi dimiringkannya bangunan sebesar 45 derajat tadi, maka akan ada lahan yang tersisa dengan bentuk yang cukup sulit diolah, yaitu segitiga.
Namun tim desainer tak kehilangan akal, lahan-lahan sisa tersebut dimanfaatkan untuk ruang terbuka, seperti kolam dan taman, sekaligus untuk menjaga agar rumah tetap tampak asri.
Kolam renang yang ada di bagian belakang rumah memang bila dilihat mempunyai bentuk yang tak lazim, tapi ini justru menjadi keunikan tersendiri dari rumah ini.