Follow Us

Pandemi Membuka Kesempatan Desain Ulang Ibu Kota Negara Baru

Kontributor 01 - Kamis, 17 September 2020 | 18:00
Desain pusat ibu kota baru sebagaimana dirancang Kementerian PUPR.
Kompas.com

Desain pusat ibu kota baru sebagaimana dirancang Kementerian PUPR.

"Arsitek dan perencana kota juga berhubungan dengan bidang kesehatan. Perancangan yang kami buat diarahkan untuk membuat tempat kehidupan manusia yang memenuhi kesehatan masyarakat, nyaman dan aman," kata Antony melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Selasa (8/9/2020).

Dia menambahkan, kebijakan yang keluar karena pandemi, seperti physical distancing, turut mengubah standar ruang kerja hingga mengubah nilai ekonomi suatu bangunan.

Ke depan, risiko penyebaran penyakit dapat menentukan arah bisnis perkantoran dan ritel secara signifikan.

Bangunan-bangunan yang ada di kota perlu beradaptasi kembali berdasarkan penggunaannya atau adaptive reuse.

Menurut Antony, tingkat hunian perkantoran, pertokoan, atau mal di perkotaan menurun drastis.

Baca Juga: Banyak Tanda Kerusakan Alam, Inilah Relasi Manusia dengan Lingkungan yang Harus Diperbaiki

Oleh karenanya, masyarakat perlu mempertimbangkan kembali fungsi ruang kantor, aula, auditorium, hingga bioskop.

Misalnya dengan mengurangi penggunaan lahan parkir mobil secara terbuka akibat pembatasan protokol kesehatan.

"Perlu dipikirkan adaptive reuse untuk fungsi lain seperti drive-in cinema atau drive through sunday market untuk waktu-waktu tertentu," ucap Antony.

Dia juga berpendapat, kota ke depannya juga harus memperbanyak taman-taman kota, RPTRA, dan mengarahkan pembangunan menjadi berorientasi lingkungan hijau dan biru. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pandemi Buka Kesempatan Desain Ulang Ibu Kota Negara Baru

#berbagiIDEA

Source : kompas

Editor : iDEA

Latest