IDEAonline –Bisa jadi kita memandangrumah—apalagi kalau dibeli atau dibangun dengan susah payah—sebagaisesuatu yang sangat berharga.
Namunrumah sesungguhnya hanyalah benda, manusianya atau lebih tepatnya keluargakita, sebenarnya jauh lebih penting.
Anak sebagai buah hati pasangansuami istri yang menghuni rumah, mempunyai kekhususannya sendiriyang berbeda dari fase umur laindalam kehidupan manusia.
Anak-anakdigolongkan dalam kategori difabel, pengindonesiaan dari “diffables” atau “people with different ability”.
Selainanak-anak, orang lanjut usia danpenyandang cacat juga masuk dalamkategori ini.
Bila kita lihat dalam konteks rumah, maka anak mempunyai kebutuhanruang, kecenderungan perilaku, danukurannya sendiri.
Pernahkah kitaberpikir, “Berapa lama anak kita akantinggal bersama di rumah kita?”
Selama waktu itulah maka anak perlumendapatkan ruang yang dapatdipakainya secara optimal, juga sebagaikatalisator perkembangan fisik danmentalnya.
Sekolah adalah tempatpenitipan sehari-hari, tapi rumahlahsebetulnya tempat ia hidup dantumbuh.