:blur(7):quality(50):quality(100)/photo/2024/03/19/indolinen-1jpg-20240319110929.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2020/09/25/1042891226.jpg)
Untuk itu secara arsitektural, kita perlu memikirkan ruang hidup yang cocok baginya. Mulai dari kamar tidur, kamar mandi, tempat bermain, sampai tempat duduk, khususnya selama masa kanak-kanak/balita.
Baca Juga: Bahaya Bisa Meledak, Jangan Simpan 3 Benda Ini di Dalam Kulkas atau Freezer!
Anak-anak mempunyai ruang sosialnya sendiri, juga perabot yang sesuai ukuran tubuh (ergonomis) mereka.
:blur(7):quality(50)/photo/2020/09/25/3264900612.jpg)
Semua persyaratan proporsi tubuh sebetulnya sama saja dengan orang dewasa, hanya saja ukurannya lebih kecil.
Sejalan dengan prinsip difabel tadi, maka ada persyaratan tambahan untuk keperluan pengaman dan kemudahan.
Pengamanan dari bahaya listrik atau guncangan dan benturan, misalnya, sampai kemudahan pencapaian meja makan yang sesuai tingginya.
Selain itu, anak kecil juga punya perasaan seperti halnya orang dewasa, hanya saja dalam perspektif yang berbeda.
Banyak hal yang kita kira tak pernah mereka pikirkan, ternyata mereka juga bisa. Misalnya dalam hal rasa memiliki.
Ruang di luar rumah diperlukan untuk aktivitas luar. Apakah anak Anda pernah menginjak rumput?
:blur(7):quality(50)/photo/2020/09/25/2163418050.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/04/24/whatsapp-image-2024-04-22-at-17-20240424014134.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/19/indolinen-1jpg-20240319110929.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/14/whatsapp-image-2024-03-14-at-15-20240314055300.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/13/bluesjpg-20240313022624.jpg)
:blur(7):quality(50)/photo/2024/03/19/indolinen-1jpg-20240319110929.jpg)