IDEAonline –Bisa jadi kita memandang rumah—apalagi kalau dibeli atau dibangun dengan susah payah—sebagai sesuatu yang sangat berharga.
Namun rumah sesungguhnya hanyalah benda, manusianya atau lebih tepatnya keluarga kita, sebenarnya jauh lebih penting.
Anak sebagai buah hati pasangan suami istri yang menghuni rumah, mempunyai kekhususannya sendiri yang berbeda dari fase umur lain dalam kehidupan manusia.
Anak-anak digolongkan dalam kategori difabel, pengindonesiaan dari “diffables” atau “people with different ability”.
Selain anak-anak, orang lanjut usia dan penyandang cacat juga masuk dalam kategori ini.
Bila kita lihat dalam konteks rumah, maka anak mempunyai kebutuhan ruang, kecenderungan perilaku, dan ukurannya sendiri.
Pernahkah kita berpikir, “Berapa lama anak kita akan tinggal bersama di rumah kita?”
Selama waktu itulah maka anak perlu mendapatkan ruang yang dapat dipakainya secara optimal, juga sebagai katalisator perkembangan fisik dan mentalnya.
Sekolah adalah tempat penitipan sehari-hari, tapi rumahlah sebetulnya tempat ia hidup dan tumbuh.
Untuk itu secara arsitektural, kita perlu memikirkan ruang hidup yang cocok baginya. Mulai dari kamar tidur, kamar mandi, tempat bermain, sampai tempat duduk, khususnya selama masa kanak-kanak/balita.
Baca Juga: Bahaya Bisa Meledak, Jangan Simpan 3 Benda Ini di Dalam Kulkas atau Freezer!
Semua persyaratan proporsi tubuh sebetulnya sama saja dengan orang dewasa, hanya saja ukurannya lebih kecil.
Sejalan dengan prinsip difabel tadi, maka ada persyaratan tambahan untuk keperluan pengaman dan kemudahan.
Pengamanan dari bahaya listrik atau guncangan dan benturan, misalnya, sampai kemudahan pencapaian meja makan yang sesuai tingginya.
Selain itu, anak kecil juga punya perasaan seperti halnya orang dewasa, hanya saja dalam perspektif yang berbeda.
Banyak hal yang kita kira tak pernah mereka pikirkan, ternyata mereka juga bisa. Misalnya dalam hal rasa memiliki.
Pernahkah kita berpikir bahwa anak juga merasa memiliki keluarga dan rumahnya, sehingga kehendak dan keinginannya perlu kita dengarkan dan hargai?
Apakah Anda akan mempertimbangkan bila sang buah hati meminta pintu kamarnya dicat merah atau kusen jendelanya diwarnai ungu?
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 90