IDEAonline –Barang-barang etnik tak hanya pantas diletakkan di dalam rumah sebagai elemen interior.
Dipajang di luar rumah pun ia bisa mempercantik penampilan taman dan teras.
Jika kita bicara tentang gaya etnik biasanya yang langsung terbayang adalah barang-barang yang terbuat dari kayu dan memiliki ornamen ukir-ukiran.
Lazimnya mereka diletakkan di dalam rumah sebagai elemen interior. Pantaskah jika barang-barang ini digunakan sebagai elemen eksterior?
Bagaimana dengan perawatannya? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, silakan simak artikel berikut ini.
Cermin dan Kursi Ukir untuk Teras
Baca Juga: Kombinasi Warna Monokromatis Ciptakan Suasana, Ini Makna dan Caranya!
Kali ini gaya etnik dipakai untuk mendandani teras. Kursi kayu berukir ditemani oleh “cermin berpigura” ukir-ukiran.
Untuk memperkuat kesan etnik, pada sisi dinding yang lain bilah-bilah papan berukir digantungkan bersusun.
Karena tidak terpapar matahari terus menerus dan relatif terlindung dari curah hujan, maka finishing perabot etnik ini menggunakan pelitur.
Sebagai paduan, pot tanaman menggunakan keramikkeramik antik koleksi sang pemilik rumah.
Gebyok untuk Penutup Dinding
Gebyok adalah bagian dari rumah adat khas Kudus. Wujudnya berupa dinding knock down plus sepasang daun pintu.
Sejatinya, dinding ini dibuat knock down untuk memudahkan pemilik rumah saat mengadakan hajatan.
Baca Juga: Bikin Belanja Makin Gampang, Inilah 5 Fitur Baru LazMall dari Lazada
Jaman dahulu, ketika penggunaan gedung pertemuan belum begitu umum, masyarakat lazim mengadakan hajatan di rumah, sehingga mereka butuh ruangan yang lega untuk menampung tamu-tamu yang datang.
Dinding yang bisa dibongkar pasang akan memudahkan pemilik rumah untuk menyediakan ruangan yang luas.
Pada taman ini, gebyok digunakan sebagai penutup dinding taman belakang. Hasilnya, taman terkesan lebih luas karena pemakaian gebyok menciptakan ilusi adanya ruangan di balik pintu.
Warna-warni cat pada gebyok juga menambah semarak taman yang didominasi oleh hijaunya tanaman hias daun.
Ukiran yang menghiasi gebyok ini termasuk ke dalam langgam ukir Jawa Timuran. Detil ukirannya tidak serumit ukiran dari Solo atau Jepara.
Pemilihan cat duco sebagai bahan pewarnaan memudahkan perawatan, karena relative lebih tahan cuaca dan terik matahari dibandingkan lapisan melamik atau pelitur.
#BerbagiIDEA #Berbagicerita #BisadariRumah #GridNetwork
Artikel ini tayang di Tabloid RUMAH edisi 89